• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Agriculture
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Agriculture
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    EFEKTIVITAS FORMULASI Bacillus subtilis DAN Pseudomonas fluorescens UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN PISANG KEPOK (Musa balbisiana cv. kepok)

    Thumbnail
    View/Open
    Skripsi_1.pdf (613.2Kb)
    Date
    2014-01-10
    Author
    Srujianto
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Gejala penyakit layu Fusarium pada pisang kepok pertama kali muncul pada 15 hsi yaitu mula-mula menguningnya tepi daun yang kemudian meluas ke seluruh bagian daun, daun layu dan mengering. Pada gejala dalam, apabila bagian pangkal batang di belah, disekitar pembuluh batang terlihat berwarna coklat dan kemudian pembuluh batang menjadi busuk. Masa inkubasi penyakit layu Fusarium pada perlakuan kombinasi B. subtilis dan P. fluorescens lebih panjang (32,48 hsi) daripada B. subtilis (24,54 hsi) atau P. fluorescens (24,59 hsi), dan dengan kontrol (15,02 hsi). Dari perlakuan kombinasi B. subtilis dan P. fluorescens, dan B. subtilis atau P. fluorescens secara tunggal, ternyata kombinasi B. subtilis dan P. fluorescens yang paling baik untuk menekan keparahan penyakit (20,83 %) dibandingkan dengan B. subtilis (37,96 %) atau P. fluorescens (41,67 %), dan dengan kontrol (73,61 %) pada 60 hsi. Frekuensi aplikasi kombinasi B. subtilis dan P. fluorescens, B. subtilis atau P. fluorescens secara tunggal, tidak berpengaruh terhadap masa inkubasi dan keparahan penyakit. Hal ini disebabkan karena jangka waktu untuk aplikasi terlalu pendek, yaitu pada 30 hst, 44 hst dan 58 hst. Padahal untuk keberhasilanya diperlukan aplikasi dengan waktu selang 2 bulan sebelum dan setelah tanam. Pada umur tanaman 90 hst atau 30 hsi, aplikasi B. subtilis dan P. fluorescens, B. subtilis atau P. fluorescens secara tunggal tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun pisang kepok. Hal ini disebabkan karena waktu pengamatan terlalu pendek. Disimpulkan bahwa formulasi kombinasi B. subtilis dan P. fluorescens lebih efektif untuk mengendalikan penyakit layu Fusarium pada pisang kepok daripada aplikasi B. subtilis atau P. fluorescens secara tunggal.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/13949
    Collections
    • UT-Faculty of Agriculture [4363]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository