Identifikasi Faktor Penyebab Rendahnya Penguasaan Materi Dalam Ujian Nasional Matematika SMA/MA Program IPA Tahun Ajaran 2009/2010 Di Kabupaten Jember Bagian Utara dan Timur
Abstract
Berdasarkan data sekunder dari Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik)
Departemen Pendidikan Nasional, dapat dilihat daya serap masing-masing materi
matematika yang diujikan pada ujian nasional diukur dari tingkat sekolah, rayon,
propinsi dan nasional, serta persentase penguasaan materi. Hal tersebut juga terjadi di
sekolah-sekolah SMA/MA baik negeri maupun swasta di kabupaten Jember, terutama
Jember bagian utara dan timur. Penguasaan materi yang < 60% di wilayah Jember
bagian utara dan timur yaitu menentukan integral tak tentu fungsi trigonometri dan
menghitung nilai perbandingan trigono sudut antar garis & bidang pada bangun
ruang. Sebagai contoh, persentase penguasaan pada materi menentukan integral tak
tentu fungsi trigonometri di SMA 10 Nopember Kalisat pada soal paket A sebesar
20%, sedangkan di SMA Negeri Kalisat pada soal paket B sebesar 12,73%.
Persentase penguasaan pada materi menghitung nilai perbandingan trigono sudut
antar garis & bidang pada bangun ruang di SMA 10 Nopember Kalisat pada soal
paket A sebesar 10%, sedangkan di SMA Negeri 5 Jember pada soal paket B sebesar
34,09%.
Dari uraian di atas, maka disusun penelitian dengan judul “Identifikasi Faktor
Penyebab Rendahnya Penguasaan Materi Dalam Ujian Nasional Matematika
SMA/MA Program IPA Tahun Ajaran 2009/2010 di Kabupaten Jember Bagian Utara
dan Timur” dengan rumusan permasalahan: faktor apa saja yang menjadi penyebab
rendahnya penguasaan materi ujian nasional matematika SMA/MA program IPA
tahun ajaran 2009/2010 di kabupaten Jember bagian utara dan timur.
ix
Ujian nasional adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta
didik, pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi, dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional
Pendidikan (BSNP, 2007:7). Ujian nasional merupakan penilaian hasil belajar yang
dilakukan oleh pemerintah, sehingga memiliki ketentuan yang diatur dalam
Permendiknas nomor 20 tahun 2007.
Hasil ujian nasional yang berupa analisis statistik maupun analisis daya serap
materi pelajaran digunakan sebagai alat untuk menilai dan memperbaiki sistem
maupun kebijakan pendidikan, mengidentifikasikan faktor-faktor yang menentukan
keberhasilan suatu kebijakan, serta sebagai umpan balik bagi pengelola pendidikan di
berbagai tingkatan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
Pada penelitian ini, banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya penguasaan
siswa pada materi menghitung nilai perbandingan trigono sudut antar garis & bidang
pada bangun ruang dan menentukan integral tak tentu fungsi trigonometri. Faktorfaktor
tersebut dapat berasal
dari dalam
maupun
luar diri
siswa, metode
mengajar
guru,
bahkan ketersediaan sarana
dan prasarana sekolah.
Berdasarkan hasil observasi di 8 sekolah yang diteliti, diperoleh beberapa
faktor yang menjadi penyebab rendahnya penguasaan siswa pada materi menghitung
nilai perbandingan trigono sudut antar garis & bidang pada bangun ruang dan
menentukan integral tak tentu fungsi trigonometri. Faktor tersebut meliputi: a) dalam
proses pembelajaran, sebagian besar guru menggunakan metode ceramah dan tanya
jawab, b) minat belajar siswa terhadap matematika masih kurang, c) dalam
mendapatkan konsep–konsep, struktur–struktur, dan prinsip–prinsip pada materi yang
diajarkan, siswa hanya mendengarkan dari penjelasan guru, d) sebagian besar guru
lulus sertifikasi pada tahun 2010 hingga 2012, namun ada beberapa guru juga yang
tidak lulus sertifikasi, e) sebagian besar guru masih belum paham dengan baik tentang
teori-teori belajar, f) meskipun beberapa sekolah dilengkapi dengan alat atau sumber
belajar lainnya, namun masih jarang guru yang menggunakan fasilitas tersebut
sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar.