PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICTION, OBSERVATION, EXPLANATION) BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP
Abstract
Analisa data yang digunakan untuk mendeskripsikan kognitif proses siswa
setelah penerapan model pembelajaran POE berdasarkan hasil penilaian jawaban
pada Lembar kerja Siswa (LKS). Aspek kognitif proses yang diukur adalah
merumuskan hipotesis, menganalisis data, dan menyimpulkan penelitian.
Persentase kognitif proses siswa tiap pertemuan berturut-turut adalah 93,9%,
92,3%, 92,3%, dan 93,6%. Sedangkan persentase kognitif proses siswa secara
keseluruhan adalah 93,04% dan termasuk dalam kategori baik. Untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa adalah dengan cara membandingkan peningkatan
rata-rata nilai pre-test dan post-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada
kelas eksperimen mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata N-gain sebesar
0,49 dan termasuk dalam kategori sedang. Untuk mengetahui perbedaan hasil
belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan cara menganalisis
dari selisih nilai pre-test dan post-test pada kelas eksperimen dengan kelas kontrol
dengan menggunakan uji t pada SPSS 16, yaitu Independent Samples Test. Hasil
penelitian dan analisis data diperoleh sebesar 0,000, menunjukkan bahwa nilainya
kurang dari 0,05 atau 0,000 < 0,05 sehingga hipotesis nihil (Ho) ditolak dan
hipotesis alternatif (Ha) diterima. Untuk memperkuat hasil signifikansi dapat
dilakukan dengan menggunakan perhitungan manual. Pada perhitungan manual
nilai thitung > ttabel, yaitu 6,592 >1,97, sehingga hipotesis nihil (Ho) ditolak dan
hipotesis kerja (Ha) diterima. Dengan kata lain, ada perbedaan signifikan hasil
belajar siswa antara menggunakan model POE berbasis keterampilan proses
dengan yang tidak menggunakan model POE berbasis keterampilan proses.
Berdasarkan hasil dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
(1) kognitif proses siswa dalam pembelajaran fisika setelah menggunakan model
POE berbasis keterampilan proses termasuk dalam kategori baik, (2) peningkatan
hasil belajar siswa menggunakan model POE berbasis keterampilan proses
termasuk dalam kategori sedang, (3) ada perbedaan signifikan hasil belajar siswa
antara menggunakan model POE berbasis keterampilan proses dengan yang tidak
menggunakan model POE berbasis keterampilan proses.