dc.description.abstract | Salah satu kendala utama pembelajaran di sekolah adalah kurang antusiasnya
siswa untuk belajar. Siswa cenderung menerima apa yang disampaikan oleh guru,
diam, dan enggan mengemukakan pertanyaan atau pendapat. Guru cenderung
menggunakan metode ekspositori dalam pembelajaran. Metode ekspositori dianggap
sebagai metode yang paling efektif dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi
diketahui bahwa pembelajaran tersebut menyebabkan aktivitas siswa menjadi pasif,
malas belajar dan muncul rasa bosan dalam diri siswa. Hal inilah yang menyebabkan
rendahnya hasil belajar siswa kelas VIIC SMP Negeri 5 Jember.
Model pembelajaran kooperatif tipe CIRC merupakan sebuah program
komperhensif untuk mengajari membaca, menulis, dan seni bahasa disekolah dasar
dan sekolah menengah. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC
merupakan pembelajaran yang memadukan fase-fase pembelajaran kooperatif dengan
unsur-unsur yang ada pada CIRC melalui tahapan-tahapan pembelajaran yaitu
kelompok atau tim, pemberian wacana, kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
wacana yaitu membaca berpasangan, mengidentifikasi, dan menemukan kata kunci,
pemeriksaan pasangan, presentasi kelompok, membuat kesimpulan, dan tes.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe CIRC, menganalisis aktivitas siswa dan ketuntasan hasil
belajar siswa setelah pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe CIRC pada pokok bahasan aritmatika sosial siswa kelas VIIC SMP
Negeri 5 Jember tahun ajaran 2012/2013.
viii
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
Berdasarkan analisis hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa diketahui
bahwa persentase aktivitas guru mengajar pada siklus I pembelajaran I sebesar
77.78%, dan pembelajaran II sebesar 86.11% sedangkan persentase aktivitas guru
mengajar pada siklus II pembelajaran I sebesar 91,67% dan pembelajaran II sebesar
94.44%. Persentase aktivitas siswa secara individu pada siklus I pembelajaran I
sebesar 76.4% dan pembelajaran II sebesar 79.19% sedangkan siklus II pembelajaran
I sebesar 81.08% dana pembelajaran II sebesar 98.63%. Persentase aktivitas siswa
secara kelompok pada siklus I pembelajaran I sebesar 63.89% dan pembelajaran II
sebesar 63.89% sedangkan siklus II pembelajaran I sebesar 86.11% dan pada
pembelajaran II sebesar 93.51%.
Ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus I sebesar 65.79%
sedangkan ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal sebesar 81.58%. Karena
ketuntasan klasikal pada siklus II ≥75% maka hasil pelaksanaan siklus II telah
memenuhi kriteria yang ditentukan sehingga tidak perlu dilaksanakan penambahan
siklus.
Berdasarkan hasil penelitian, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
CIRC efektif digunakan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas
VIIB SMP Negeri 5 Jember pada pokok bahasan aritmatika sosial. | en_US |