Show simple item record

dc.contributor.authorMuchammad Sofii
dc.date.accessioned2013-12-27T07:07:58Z
dc.date.available2013-12-27T07:07:58Z
dc.date.issued2013-12-27
dc.identifier.nimNIM061910301031
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/13481
dc.description.abstractMenurut Suyono Sosrodarsono (1984:83) bangunan tanggul sepanjang kanan kiri sungai berguna untuk menampung debit banjir rencana. Jadi tanggul yang berada disepanjang tepi sungai berfungsi untuk melindungi sungai dan juga mencegah luapan air banjir masuk kedalam daerah pemukiman penduduk yang berada di sekitar sungai. Maka keberadaan dan kestabilan tanggul sungai tersebut mutlak sangat diperlukan. Pada tanggal 06 Februari 2010 terjadi kelebihan debit disepanjang sungai Gembolo yang menyebabkan banjir. Banjir itu terjadi akibat jebolnya tanggul sungai Gembolo kurang lebih 50 meter. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya perencanaan perbaikan tanggul sungai yang aman agar mampu menampung debit banjir dan terhindar dari gerusan arus sungai dengan cara perbaikan tanggul. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merencanakan perbaikan tanggul yang aman serta menganalisa kestabilan lereng terhadap gerusan air sehingga banjir tidak terjadi. Perencanaan perbaikan tanggul sungai Gembolo ini dimulai dengan analisa hidrologi untuk menentukan debit aliran yang melalui sungai Gembolo. Analisa hidrolika dilakukan untuk mengetahui dimensi penampang sungai Gembolo. Analisa stabilitas lereng tanggul menggunakan program Slope-W dari Geo-Slope, kemudian dilanjutkan dengan disain perkuatan lereng. Hasil analisa hidrologi dengan kala ulang Q 25 sebesar 302.355 m 3 /dt dan Q 50 sebesar 349.060 m 3 /dt. Analisa hidrolika menunjukan bahwa dimensi penampang sungai pada P.5-P.7 dan P.8-P.4 tidak dapat menampung besarnya debit banjir rencana Q 50 sebesar 349.060 m /dt. Sedangkan dimensi penampang sungai pada P.9-P.3 tidak dapat menampung besarnya debit banjir rencana Q 25 sebesar 302,355 m 3 /dt dan Q 50 sebesar 349.060 m 3 3 /dt, sehingga seluruh section berpotensi mengalami luapan. Untuk hasil perhitungan analisa stabilitas lereng dengan menggunakan bantuan program Geo-Slope yaitu pada kondisi muka air normal Fs pada patok 5 sebesar 3,503, patok 4 sebesar 2,699 dan patok 3 sebesar 3,295, sedangkan pada kondisi muka air penuh Fs pada patok 5 sebesar 3,904, patok 4 sebesar 3,092 dan patok 3 sebesar 3,813, sehingga diperoleh angka keamanan (safety factor) lebih besar 1,2. Dari hasil perhitungan stabilitas lereng diatas dapat disimpulkan bahwa lereng pada Patok 5, 4 dan 3 dinyatakan aman dari longsor, sehingga longsor yang pernah terjadi di sungai Gembolo disebabkan akibat pukulan arus sungai (water hummer) dengan kecepatan rata-rata 4,839 m/dt. Untuk mengatasi pukulan arus sungai (water hummer) diperlukan disain perkuatan lereng yang baik dan benar dengan cara memperhatikan kondisi lokasi sungainya, sehingga pada perbaikan tanggul Sungai Gembolo ini didapat hasil dimensi perkuatan lereng untuk penempatan pondasi perkuatan lereng berada 1,5 m dibawah batas dasar sungai. Pondasi yang digunakan adalah pondasi rendah (standar), selain itu juga dibuat konsolidasi pondasi ringan guna mencegah kerusakan-kerusakan akibat gerusan arus sungai untuk masa yang akan datang. Untuk kemiringan perkuatan lereng dibuat sama kemiringan perkuatan lereng pada lokasi tanggul yang tidak mengalami kerusakan yaitu 1 : 2. Bahan yang digunakan adalah pasangan batu dengan pengikat dari adukan semen pasir dengan ketebalan perkuatan lerengnya untuk bagian atas 30 cm dan bagian bawah 100 cm.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries061910301031;
dc.subjectPERBAIKAN TANGGUL SUNGAI GEMBOLOen_US
dc.titlePERENCANAAN PERBAIKAN TANGGUL SUNGAI GEMBOLO KECAMATAN PUNGGING KABUPATEN MOJOKERTOen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record