Show simple item record

dc.contributor.authorMOH. AFRIANDI RIMA A.
dc.date.accessioned2013-12-27T07:03:08Z
dc.date.available2013-12-27T07:03:08Z
dc.date.issued2013-12-27
dc.identifier.nimNIM061910301128
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/13474
dc.description.abstractGempa bumi pada tahun 2006, mengguncang bagian tengah wilayah Indonesia, dekat kota sejarah, yaitu Yogyakarta. Pusat gempa ini berada di Samudera Hindia pada jarak sekitar 33 kilometer di selatan kabupaten Bantul, kekuatan gempa ini mencapai 5,9 pada Skala Richter. Lebih dari 5 ribu orang terbunuh dan ribuan terluka akibat gempa yang menyerang pada pagi 27 Mei. Karena gempa berasal dari kedalaman yang relatif dangkal yaitu 33 kilometer dibawah tanah, guncangan dipermukaan lebih dahsyat maka terjadilah kehancuran besar. Salah satu gedung yang mengalami kehancuran besar adalah gedung rektorat Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Oleh karena itu, peneliti ingin membuktikan apakah keruntuhan kolom antara kenyataan dan hasil analisa menunjukkan pola kegagalan yang sama. Penelitian diawali dengan pengumpulan data, data yang dibutuhkan adalah gambar perencanaan gedung rektorat Institut Seni Indonesia Yogyakarta dan data seismograf gempa Yogyakarta. Kemudian dianalisa beban gempanya menggunakan analisis Spektrum Respons. Setelah diperoleh beban gempa sebesar 14896.883 KN, 17692.909 KN, dan 6391.835 KN maka beban tersebut dianalisa menggunakan program komputer, yaitu SAP2000 v.10. Dari hasil analisis SAP, diperoleh gaya axial tiap kolom yang kemudian dihitung kapasitas tiap kolom sehingga bisa diketahui letak kolom yang mengalami leleh/hancur. Dari hasil perhitungan kapasitas, beberapa kolom lantai satu telah mengalami gagal terlebih dahulu. Hal ini membuktikan bahwa keruntuhan kolom antara kenyataan dan hasil analisa menunjukkan pola kegagalan yang sama. Untuk mengetahui seberapa besar beban yang dibutuhkan sehingga semua kolom runtuh, maka dilakukan penambahan beban. Penambahan beban dilakukan secara bertahap yaitu 20%, 40%, 100%, 200%, 500%,dari beban awal. Sehingga beban gempa sebesar 5.9 SR dapat disetarakan dengan beban pada pembebanan awal yaitu sebesar 14896.883 KN untuk kolom lantai satu.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries061910301128;
dc.subjectKERUNTUHAN KOLOM, ANALISIS SPEKTRUM RESPONSen_US
dc.titleANALISA KERUNTUHAN KOLOM STRUKTUR GEDUNG REKTORAT INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN ANALISIS SPEKTRUM RESPONS (Studi Kasus Gempa Yogyakarta 27 Mei 2006 5,9 SR)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record