dc.description.abstract | Pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan authenthic assessment merupakan
pembelajaran untuk menanamkan rasa percaya diri pada siswa sehingga bisa
menampilkan prestasi yang baik melalui diskusi kelompok dengan tahap-tahap
pembelajaran kooperatif tipe NHT. pPnilaian untuk siswa menggunakan authenthic
assessment. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengkaji penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan authenthic assessment pada pokok bahasan
Aritmatika Sosial di SMP Negeri 2 Arjasa kelas VII F; (2) meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar siswa pada saat pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan
authenthic assessment pada pokok bahasan Aritmatika Sosial di SMP Negeri 2 Arjasa
kelas VII F berlangsung.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII F SMP Negeri 2 Arjasa
tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 41 siswa. Jenis penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas. Prosedur penelitian ini menggunakan dua siklus dengan
masing-masing dua kali pembelajaran. Metode pengumpulan data pada penelitian ini
adalah metode tes, metode wawancara, metode observasi, dan metode dokumentasi.
Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah: (1) aktivitas guru; (2) aktivitas siswa
baik individu maupun kelompok; (3) penilaian portofolio (LKS dan PR); (4) tes (kuis
dan tes akhir); (5) ketuntasan hasil belajar
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah persentase aktivitas guru pada
pembelajaran 1 sebesar 71,11%, pembelajaran 2 sebesar 73,33%, pembelajaran 3
sebesar 88,89%, dan pada pembelajaran 4 sebesar 93,33%. Berdasarkan data tersebut
aktivitas guru mengalami peningkatan. Persentase aktivitas individu pada siklus I
viii
untuk mendengarkan instruksi/penjelasan guru 49,19%, memakai nomor anggota
kelompok 71,55%, berpikir bersama (diskusi) 50%, bertanya 50,41%, menanggapi
presenter 48,37%, berinteraksi dengan anggota kelompok 54,88%, mempresentasikan
hasil diskusi 36,59%, menyelesaikan LKS 78,45%, mengisi lembar penilaian diri
78,45%, dan menyelesaikan kuis/tes akhir 79,67%. Aktivitas kelompok untuk
keseriusan kelompok dalam diskusi kelas 64,23%, partisipasi dalam diskusi kelas
72,77%, dan pengumpulan tugas kelompok 79,67%.
Pada siklus II, aktivitas individu untuk mendengarkan instruksi/penjelasan
guru 67,89%, memakai nomor anggota kelompok 83,74%, berpikir bersama (diskusi)
72,76%, bertanya 63,41%, menanggapi presenter 52,03%, berinteraksi dengan
anggota kelompok 71,95%, mempresentasikan hasil diskusi 40,65%, menyelesaikan
LKS 78,86%, mengisi lembar penilaian diri 82,11%, dan menyelesaikan kuis/tes
akhir 81,71%. Aktivitas kelompok untuk keseriusan kelompok dalam diskusi kelas
80,89%, partisipasi dalam diskusi kelas 78,86%, dan pengumpulan tugas kelompok
90,24%. Berdasarkan persentase aktiviats siswa baik individu maupun kelompok dari
siklus I ke siklus II mengalami peningkatan.
Pada siklus I, persentase ketuntasan belajar mencapai 46,34% dan ada 22
siswa dari 41 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Dari analisis ketuntasan
belajar, pada siklus I secara klasikal kelas VII F belum mencapai ketuntasan belajar.
Pada siklus II, persentase belajar meningkat menjadi 87,81% dan hanya 5 siswa dari
41 siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar. Dari analisis ketuntasan belajar,
pada siklus II secara klasikal kelas VII F telah mencapai ketuntasan belajar
Secara keseluruhan ditinjau dari persentase aktivitas guru, aktivitas siswa,
penilaian portofolio, dan tes penerapan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head
Together (NHT) dengan authenthic assessment ini dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. | en_US |