Show simple item record

dc.contributor.authorArif Candra N.
dc.date.accessioned2013-12-27T02:34:44Z
dc.date.available2013-12-27T02:34:44Z
dc.date.issued2013-12-27
dc.identifier.nimNIM061910101062
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/13223
dc.description.abstractSelama proses permesinan berlangsung terjadi interaksi antara pahat dengan benda kerja dimana benda kerja terpotong sedangkan pahat mengalami gesekan. Akibat gesekan ini pahat mengalami keausan. Keausan pahat ini akan makin membesar sampai batas tertentu sehingga pahat tidak dapat dipergunakan lagi atau pahat telah mengalami kerusakan Hal penting yang perlu diketahui yaitu kapan pahat harus diasah atau diganti. Karena pahat yang sudah aus selain dapat mengganggu kualitas produk yang diinginkan juga dapat menghambat proses produksi apabila pahat itu patah juga dapat membahayakan operator. Oleh karena itu untuk menghindari hal tersebut perlu diketahui parameter apa saja yang berpengaruh terhadap keausan pahat.pada proses membubut ini parameter yang digunakan yaitu sudut geram dan putaran spindle. Permasalahan yang diteliti adalah sejauh mana pengaruh parameter potong tersebut terhadap keausan pahat. Serta bagaimana setting parameter-parameter tersebut agar dihasilkan nilai keausan pahat yang terkecil. Metode yang dipakai untuk mencari pengaruh parameter potong terhadap keausan pahat adalah analisis regresi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mencari seberapa besar pengaruh parameter potong seperti sudut geram dan putaran spindel yang dapat digunakan untuk menghasilkan nilai keausan pahat terkecil dan pengaruh paremeter potong baja S45C pada proses bubut. Penelitian ini dilakukan di Laboraturium Pemesinan Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Malang Jalan Soekarno-Hatta nomor 09 Malang Jawa Timur pada bulan Januari 2011. Penelitian ini adalah pengambilan data keausan tepi dan keausan kawah hasil dari proses bubut. Penelitian disusun menurut percobaan dengan analisis regresi yaitu 27 kali percobaan. Dari hasil penelitian dapat diketahui pengaruh parameter yang digunakan terhadap nilai keausan pahat yang diperoleh. Dapat dilihat bahwasanya nilai keausan - = 0,793 . Sedangkan nilai keausan terbesar didapa -150 pada n3 = 550 pada n3 = 550 rpm dengan Vb = 1,021. Begitu pula halnya dengan pengukuran keausan kawah tidak jauh berbeda. Dapat dilihat kecenderungan trendline berbentuk linier , dimana semakin besar putaran spindel maka semakin besar pula keausan tepi yang dihasilkan. Sebanding dengan semakin sudut geram kearah positif maka semakin besar pula nilai keausan yang dihasilkan. Dari persamaan regresi dapat diketahui parameter potong yang paling berpengaruh. Parameter potong yang paling berpengaruh adalah putaran spindel, lalu jenis sudut geram yang digunakan. Hasil penelitian secara umum bahwa nilai putaran spindel semakin besar maka nilai keausan pahat akan semakin besar, begitu pula yang terjadi pada jenis sudut geram yang digunakanen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries061910101062;
dc.subjectSUDUT GERAM DAN KECEPATAN POTONG, KEAUSAN PAHAT HSS, PEMBUBUTAN BAJA S45Cen_US
dc.titlePENGARUH SUDUT GERAM DAN KECEPATAN POTONG TERHADAP KEAUSAN PAHAT HSS PADA PROSES PEMBUBUTAN BAJA S45Cen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record