PENGARUH SUDUT GERAM DAN KECEPATAN POTONG TERHADAP KEAUSAN PAHAT HSS PADA PROSES PEMBUBUTAN BAJA S45C
Abstract
Selama proses permesinan berlangsung terjadi interaksi antara pahat dengan
benda kerja dimana benda kerja terpotong sedangkan pahat mengalami gesekan.
Akibat gesekan ini pahat mengalami keausan. Keausan pahat ini akan makin
membesar sampai batas tertentu sehingga pahat tidak dapat dipergunakan lagi atau
pahat telah mengalami kerusakan Hal penting yang perlu diketahui yaitu kapan pahat
harus diasah atau diganti. Karena pahat yang sudah aus selain dapat mengganggu
kualitas produk yang diinginkan juga dapat menghambat proses produksi apabila
pahat itu patah juga dapat membahayakan operator. Oleh karena itu untuk
menghindari hal tersebut perlu diketahui parameter apa saja yang berpengaruh
terhadap keausan pahat.pada proses membubut ini parameter yang digunakan yaitu
sudut geram dan putaran spindle. Permasalahan yang diteliti adalah sejauh mana
pengaruh parameter potong tersebut terhadap keausan pahat. Serta bagaimana
setting
parameter-parameter tersebut agar dihasilkan nilai keausan pahat yang terkecil.
Metode yang dipakai untuk mencari pengaruh parameter potong terhadap keausan
pahat adalah analisis regresi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mencari
seberapa besar pengaruh parameter potong seperti sudut geram dan putaran spindel
yang dapat digunakan untuk menghasilkan nilai keausan pahat terkecil dan pengaruh
paremeter potong baja S45C pada proses bubut. Penelitian ini dilakukan di
Laboraturium Pemesinan Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Malang Jalan
Soekarno-Hatta nomor 09 Malang Jawa Timur pada bulan Januari 2011. Penelitian
ini adalah pengambilan data keausan tepi dan keausan kawah hasil dari proses bubut.
Penelitian disusun menurut percobaan dengan analisis regresi yaitu 27 kali percobaan.
Dari hasil penelitian dapat diketahui pengaruh parameter yang digunakan
terhadap nilai keausan pahat yang diperoleh. Dapat dilihat bahwasanya nilai keausan
-
= 0,793 . Sedangkan nilai keausan terbesar didapa
-150 pada n3 = 550
pada n3 = 550 rpm dengan Vb = 1,021. Begitu pula halnya dengan pengukuran
keausan kawah tidak jauh berbeda. Dapat dilihat kecenderungan trendline berbentuk
linier , dimana semakin besar putaran spindel maka semakin besar pula keausan tepi
yang dihasilkan. Sebanding dengan semakin sudut geram kearah positif maka
semakin besar pula nilai keausan yang dihasilkan.
Dari persamaan regresi dapat diketahui parameter potong yang paling
berpengaruh. Parameter potong yang paling berpengaruh adalah putaran spindel, lalu
jenis sudut geram yang digunakan. Hasil penelitian secara umum bahwa nilai putaran
spindel semakin besar maka nilai keausan pahat akan semakin besar, begitu pula yang
terjadi pada jenis sudut geram yang digunakan
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]