Implementasi Problem based learning dalam menciptakan pengalaman belajar yang bermakna di SKB Gudo Kabupaten Jombang
Abstract
Pendidikan nonformal merupakan jalur pendidikan yang berlangsung di luar
pendidikan formal, salah satu program pendidikan nonformal ialah pendidikan
kesetaraan. Pendidikan kesetaraan ini ditunjukkan kepada mereka yang tidak dapat
mengenyam pendidikan formal karena berbagai alasan. Sanggar Kegiatan Belajar
(SKB) merupakan salah satu contoh lembaga nonformal yang menyelenggarakan
program kesetaraan. Pembelajaran seharusnya dapat menciptakan pengalaman
yang bermakna sehingga SKB Gudo Jombang dipilih sebagai lokasi penelitian
karena lembaga ini menerapkan PBL sebagai salah satu model pembelajaran, yang
berbeda dengan sistem pendidikan formal. Implementasi problem based learning
di SKB ini dirancang untuk mengatasi tantangan yang ada di pendidikan nonformal,
seperti keterbatasan waktu, sumber daya, dan keberagaman peserta didik. PBL
memungkinkan peserta didik untuk belajar melalui pemecahan masalah yang
relevan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih
interaktif dan aplikatif. Penelitian ini merumuskan masalah dengan focus mengenai
Bagaimana Implementasi Problem Based Learning Dalam Menciptakan
Pengalaman belajar yang bermakna di SKB Gudo Kabupaten Jombang.
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mendeskripsikan Implementasi Problem Based Learning dalam
menciptakan pengalaman belajar yang bermakna di SKB Gudo Kabupaten
Jombang. Adapun manfaat penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi
penting dalam literatur pendidikan, khususnya dalam implementasi Problem Based
Learning untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna.
Penelitian ini menggunakan penelitian jenis deskriptif kualitatif. Penentuan
tempat penelitian ini menggunakan metode purposive area yaitu di SKB Gudo
Jombang. Dalam menentukan informan penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,
wawancara, dokumentasi. Dalam pengujian kredibiltas data menggunakan teknik
keabsahan data melalui perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan serta
triangulasi meliputi triangulasi sumber dan teknik. Adapun metode analisis data
menggunakan model analisis Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi PBL di SKB Gudo
Jombang efektif dalam menciptakan pengalaman belajar yang bermakna bagi
peserta didik. PBL berhasil meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam proses
belajar, serta membantu mereka mengembangkan keterampilan berpikir kritis,
komunikasi, dan kerja sama. Selain itu, penerapan PBL juga memungkinkan peserta
didik untuk lebih mandiri dalam mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi.
Dengan pendekatan yang kreatif, seperti mengintegrasikan budaya lokal dalam
pembelajaran, PBL memberikan pengalaman belajar yang lebih relevan dan
aplikatif. Namun, penelitian ini juga menemukan seperti tutor kesulitan dalam
mengelola kelompok yang beragam. Meskipun demikian, penelitian ini
memberikan rekomendasi untuk meningkatkan penerapan PBL di masa depan
dengan meningkatkan keterampilan tutor dalam mengelola kelompok belajar.
Kesimpulan dari penelitian ini implementasi problem based learning di SKB
Gudo Jombang berhasil menciptakan pengalaman belajar yang menarik dan
bermakna, serta meningkatkan keterampilan peserta didik dalam berbagai aspek,
seperti berpikir kritis, komunikasi, dan kerja sama. Proses pembelajaran yang
berbasis pada pemecahan masalah nyata memungkinkan peserta didik untuk lebih
aktif dan mandiri dalam mencari solusi, yang pada gilirannya memperkuat
pemahaman mereka terhadap materi yang dipelajari. Penelitian ini memberikan
kontribusi bagi pengembangan pendidikan nonformal, khususnya dalam
menerapkan metode PBL sebagai model pembelajaran yang efektif dan aplikatif.