Efek Xilooligosakarida Hasil Hidrolisis Endo 𝜷-1,4-D-Xilanase Rekombinan Terhadap Profil Makropatologi dan Hematologi pada Tikus Wistar
Abstract
Xilooligosakarida (XOS) adalah produk hidrolisis xilan yang digunakan
sebagai substrat oleh enzim xilanase. Xilan memiliki rantai utama β-1,4 glikosidik
dengan rantai samping seperti arabinosa, galaktosa, asam glukoronat, asam asetat,
dan asam p-kumarat. Enzim kunci dalam produksi XOS adalah endo β-1,4Dxilanase. XOS berfungsi sebagai prebiotik yang dapat memperbaiki mikroflora
usus, menurunkan kadar kolesterol, dan bertindak sebagai antioksidan. Penelitian
menunjukkan bahwa XOS dapat diproduksi dari berbagai sumber biomassa seperti
kulit kopi dan singkong, serta dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri probiotik
seperti Lactobacillus casei. Uji toksisitas diperlukan karena proses produksi XOS
melibatkan bahan kimia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek xilooligosakarida (XOS)
hasil hidrolisis enzim endo-β-1,4-D-xilanase rekombinan terhadap profil
makropatologi dan hematologi pada tikus Wistar (Rattus norvegicus). XOS yang
dihasilkan dari xilan jerami padi, dikembangkan sebagai prebiotik dengan berbagai
manfaat kesehatan, termasuk memperbaiki mikroflora usus. Untuk memastikan
keamanannya, dilakukan uji toksisitas akut menggunakan metode fixed dose.
Metode ini diawali dengan uji pendahuluan pada dosis 300 mg/kg dan 2000 mg/kg
BB untuk menentukan uji utama, sedangkan pada uji utama menggunakan dosis
2000 mg/kg. Pengamatan meliputi gejala toksisitas, kematian hewan coba, berat
badan, serta analisis makropatologi dan hematologi.
Data kematian menunjukkan jika terdapat 3 hewan coba yang mati sehingga
nilai LD50 XOS antara 2000-5000 mg/kg BB, yang dikategorikan sebagai toksik
ringan menurut standar BPOM. Pengamatan makropatologi menunjukkan bahwa XOS pada dosis 2000 mg/kg BB tidak menyebabkan perubahan signifikan pada
hati, ginjal, atau jantung, tetapi memengaruhi berat relatif organ limfa dan paruparu, meskipun perubahan ini dianggap sebagai variasi fisiologis normal. Analisis
hematologi menunjukkan tidak adanya efek toksik yang signifikan terhadap
komponen darah karena masih berada dalam rentang normal BPOM.