Pengaruh Ekstrak Biji Buah Nangka (Artocarpus heterophyllus Lam.) terhadap Histopatologi Hepar Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus) yang diinduksi Aloksan serta Pemanfaatannya sebagai Book Chapter.
Abstract
Peningkatan penderita DM yang dicirikan dengan hiperglikemia
berkontribusi dalam peningkatan angka kematian di dunia. Hiperglikemia
meningkatkan produksi ROS, yang berdampak pada stress oksidatif sel. Biji buah
nangka memiliki khasiat farmakologis dalam menangkal radikal bebas. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak biji buah nangka (Artocarpus
heterophyllus Lam.) terhadap histopatologi hepar tikus putih jantan (Rattus
norvegicus) yang diinduksi aloksan, serta mengetahui kelayakan book chapter
sebagai bacaan masyarakat. Menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dengan 24 ekor tikus putih yang dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan, meliputi
perlakuan 100 mg/kg BB (P1), perlakuan 200 mg/kg BB (P2), perlakuan 300 mg/kg
BB (P3), perlakuan 400 mg/kg BB (P4), kontrol positif (glibenklamid), dan kontrol
negatif (aquades). Pemberian perlakuan dilakukan selama 14 hari setelah
hiperglikemia dengan induksi aloksan, lalu dilakukan pengambilan hepar untuk
dibuat preparat histologi. Kerusakan sel diamati menggunakan metode manja
roenigk, kemudian data dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis dan Mann
Whitney. Hasil menunjukkan rerata kerusakan hepar P1, P2, P3, P4, K+, K- secara
berturut turut adalah 2,83; 2,72; 2,31; 1,28, 2,29, 3,52. Hasil menunjukkan bahwa
dosis paling efektif dalam menurunkan kerusakan sel hepar adalah dosis 300 mg/kg
BB yang memiliki efek perbaikan setara dengan obat glibenklamid.