Ambiguitas pada Judul Berita dalam Unggahan Media Sosial Instagram IDN Times
Abstract
Salah satu masalah makna yang dapat mengganggu penyampaian informasi adalah ambiguitas. Ambiguitas menurut Chaer (2014) adalah suatu interpretasi yang mengalami gejala makna ganda. Ambiguitas dapat terjadi pada judul berita di media sosial Instagram IDN Times karena media ini merupakan media digital multi platform yang menyajikan berita dan hiburan secara faktual dan dapat dinikmati oleh semua kalangan. Berdasarkan pernyataan tersebut, penelitian ini disusun dengan tujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis ambiguitas pada judul berita dalam unggahan media sosial Instagram IDN Times IDN Times di media sosial Instagram dan faktor-faktor yang menyebabkan ambiguitas pada berita berita dalam postingan media sosial Instagram IDN Times. Selain itu, penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan wawancara. Setelah dilakukan penelitian, ditemukan data yang mengandung tiga jenis ambiguitas dalam unggahan media sosial Instagram IDN Times, yaitu ambiguitas fonetik, ambiguitas leksikal, dan ambiguitas gramatikal. Selanjutnya, terkait dengan perumusan faktor penyebab ambiguitas dalam unggahan media sosial Instagram IDN Times
Instagram IDN Times, ditemukan tiga faktor, yaitu kompetensi linguistik, keluasan makna, dan konteks budaya. Berdasarkan hasil penelitian, ambiguitas dalam judul berita pada postingan media sosial Instagram IDN Times tidak hanya disebabkan oleh
konteks yang tidak jelas, tetapi ada beberapa hal yang menjadi kriteria dari setiap jenis dari masing-masing jenis ambiguitas tersebut. Saran diharapkan dapat memberikan manfaat (1) bagi mahasiswa program studi program studi Bahasa dan Sastra Indonesia, dapat digunakan sebagai referensi untuk materi mata kuliah Semantik Bahasa Indonesia, (2) bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya dan dapat mengembangkan yaitu dampak ambiguitas pada judul berita di media sosial, dan (3) bagi praktisi bahasa, dapat digunakan sebagai referensi dalam upaya mengefektifkan bahasa Indonesia di masyarakat.