Pengaruh Penggunaan LKPD Collaborative Berbasis Pembuatan Genteng Terhadap Critical Thinking Siswa SMP pada Pembelajaran IPA
Abstract
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berkembang dengan cepat,
memicu persaingan di berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hal sumber daya
manusia. Setiap individu diharapkan memiliki kesiapan untuk menghadapi
perkembangan IPTEK, salah satunya melalui penguasaan kemampuan critical
thinking. Kemampuan ini merupakan proses sistematis yang melibatkan aktivitas
seperti menyampaikan asumsi, menyusun argumen, hingga melakukan identifikasi.
Critical thinking menjadi kompetensi yang sangat penting bagi siswa, terutama
dalam pembelajaran IPA. Saat ini terdapat banyak miskonsepsi terkait pembelajaran
IPA, di mana siswa cenderung masih menggunakan metode konvensional seperti
menghafal. Padahal pada kenyataannya pembelajaran IPA tidak hanya
mengandalkan hafalan, tetapi juga memerlukan pemahaman mendalam terhadap
konsep-konsep materi yang dipelajari. Hingga saat ini, kemampuan critical thinking
siswa masih tergolong rendah. Salah satu upaya untuk meningkatkan critical
thinking siswa adalah dengan menerapkan LKPD Collaborative berbasis
pembuatan genteng pada materi zat dan perubahannya. Penelitian ini bertujuan
untuk mengkaji; 1) capaian critical thinking siswa yang menggunakan
pembelajaran dengan LKPD Collaborative berbasis pembuatan genteng, 2)
pengaruh penerapan LKPD Collaborative berbasis pembuatan genteng pada materi
zat dan perubahannya.
Penelitian ini menggunakan desain true experimental pre-test post-test
control group design. Lokasi penelitian di SMP Negeri 1 Bangsalsari pada semester
ganjil tahun ajaran 2024/2025. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
VII dan teknik yang digunakan untuk menentukan sampel adalah random sampling.
Pemilihan sampel berdasarkan uji homogenitas kelas VII pada ulangan harian bab
sebelumnya dengan menggunakan kriteria apabila nilai sig. Lebih dari 0.05 (> 0,05) maka data berasal dari varian yang sama atau homogen. Hasil uji homogenitas
menunjukkan bahwa data berasal dari varian yang sama (homogen), pengambilan
sampel kelas kontrol dan kelas eksperimen didasarkan pada nilai sumatif yang sama
yaitu pada kelas VII E dan elas VII F. Kelas VII E merupakan kelas kontrol dan
kelas VII F merupakan kelas eksperimen. Kedua kelas ini memiliki perlakuan yang
berbeda selama pembelajaran. Sebelum penelitian berlangsung kedua kelas tersebut
diberi soal tes critical thinking yaitu berupa pre-test. Kelas kontrol menerima
pembelajaran konvensional dengan LKPD yang telah disediakan sekolah dalam
pembelajaran sehari-hari, kelas eksperimen diberik perlakuan berupa pembelajaran
menggunakan LKPD Collaborative berbasis pembuatan genteng. Pada akhir
kegiatan pembelajaran, siswa diberikan tes untuk mengetahui critical thinking
berupa post-test. Tes merupakan data primer dalam penelitiann ini, untuk data
sekunder terdapat wawancara, observasi dam dokumentasi. Analisis data yang
digunakan adalah uji normalitas dan dilanjutkan dengan uji independent sample ttest untuk menguji hipotesis.
Berdasarkan hasil penelitian, pada awal sebelum pembelajaran nilai rerata
kelas kontrol memiliki nilai critical thinking yang lebih tinggi dibandingkan dengan
kelas eksperimen. Pada tes awal critical thinking kelas kontrol memiliki rerata nilai
sebesar 58,33 dan kelas eksperimen memiliki rerata nilai sebesar 46. Setelah
kegiatan pembelajaran data menunjukkan kelas eksperimen memiliki nilai rerata
critical thinking yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Tes akhir
critical thinking menunjukkan kelas kontrol mendapatkan rerata skor sebesar 75,16
dan kelas eksperimen sebesar 84,33. Data-data yang telah diperoleh kemudian di
uji normalitas untuk melihat apakah data terdistribusi secara normal atau tidak.
Hasil uji normalitas tersebut menunjukkan nilai sig. sebesar 0,178 untuk kelas
kontrol dan nilai sig. sebesar 0,097 untuk kelas eksperimen. Berdasarkan kriteria
penerimaan uji normalitas, apabila nilai sig. lebih dari 0,05 (> 0,05) maka data dapat
dikatakan terdistribusi secara normal. Selanjutnya data di ujikan dengan uji
independent sample t-tes dimana nilai sig. menunjukkan adanya pengaruh nilai
yang signifikan pada kedua kelas tersebut. Sehingga LKPD tersebut dapat
dikatakan berpengaruh terhadap critical thinking siswa.