Pengembangan Model Pembelajaran PECME (Problem Confirmation dengan Elaborative Collaborative Sharing Menggunakan Model Mind Mapping) untuk Meningkatkan Penggunaan Pengetahuan Awal pada Pembelajaran IPA Siswa SMP
Abstract
Peningkatan kualitas suatu negara diiringi dengan meningkatnya sumber daya
manusia (SDM), salah satu cara untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah
dengan meningkatkan mutu pendidikan yang ada pada negara tersebut. Mutu
pendidikan yang layak dan baik dapat menjadi indikator bahwa negara tersebut
memiliki sumber daya manusia yang baik dan mumpuni. Pendidikan memiliki fungsi
dalam mengembangkan potensi manusia untuk membangun kebudayaan dan
peradaban masa depan. Pendidikan yang berkualitas dapat dilakukan melalui proses
pembelajaran. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan yaitu guru
harus kreatif dan inovatif dalam mengembangkan model pembelajaran pembelajaran
yang efektif, menyenangkan, dan efisien untuk mengasah kemampuan peserta didik
dalam meningkatkan kemampuannya dalam proses pembelajaran. Salah satu model
pembelajaran yang sesuai diharapkan untuk meningkatkan penggunaan pengetahuan
awal siswa yaitu model pembelajaran PECME (Problem Confirmation dengan
Elaborative Collaborative Sharing Menggunakan Model Mind Mapping).
Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan model pembelajaran PECME
(Problem Confirmation dengan Elaborative Collaborative Sharing Menggunakan
Model Mind Mapping) yang valid, efektif dan praktis untuk meningkatkan penggunaan
pengetahuan awal siswa. Penelitian pengembangan produk menggunakan model
pengembangan 4D oleh S. Thiagarajan yang terdiri dari beberapa tahapan diantaranya
define, design, develop, dan dessiminate. Penelitian pengembangan dilakukan di
fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas Jember. Penerapan model
pembelajaran PECME (Problem Confirmation dengan Elaborative Collaborative
Sharing Menggunakan Model Mind Mapping) ada uji kelompok kecil yang dilakukan
di SMPN 1Sukorambi dengan subjek kelas VIII dan sampel 10 siswa. Pelaksanaan uji
kelompok besar dilaksanakan di SMPN 1 Panti jember dengan subjek penelitian kelas
VIII dan sampel subjek sebanyak 30 siswa.
Validitas dilakukan oleh beberapa ahli (dosen) dan pengguna (guru). Kepraktisan
model pembelajaran PECME diketahui dari lembar keterlaksanaan pembelajaran, data
respon guru dan respon peserta didik. Efetkivitas model pembelajaran PECME
(diketahui dari hasil pretest dan posttest (sebelum dan sesudah pembelajaran) untuk
mengetahui efektivitas model pembelajaran PECME dapat dianalisis menggunakan
rumus Normalized gain (g).
Berdasarkan hasil validasi ahli dan pengguna diketahui bahwa rerata hasil
validasi produk dan instrumen secara keseluruhan yaitu 84% dengan kategori sangat
valid. Analisis kepraktisan model pembelajaran PECME diperoleh dari hasil respon
guru dan respon peserta didik pada uji kelompok kecil dan uji kelompok besar. Rerata
respon guru pada uji kelompok kecil sebesar 85% dengan kategori sangat baik dan
respon peserta didik sebesar 85% dengan kategori sangat baik. Sedangkan rerata respon
guru pada uji kelompok besar sebesar 88% dengan kategori sangat baik dan respon
peserta didik sebesar 88% dengan kategori sangat baik.
Berdasarkan hasil efektifitas penggunaan pengetahuan awal peserta didik pada
kelompok kecil pada pertemuan pertama sebelum pembelajaran memiliki nilai
normalized gain sebesar 0,64 dengan kategori sedang dan pada pertemuan kedua
sebesar 0,73 dengan kategori tinggi. Pada uji kelompok besar juga diperoleh hasil
efektifitas penggunaan pengetahuan awal sebelum pembelajaran memiliki nilai
normalized gain sebesar 0,54 dengan kategori sedang dan pada pertemuan kedua
sebesar 0,8 dengan kategori tinggi.
Kesimpulan yang dapat disimpulkan dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti
berdasarkan data hasil analisis menunjukkan bahwa model pembelajaran PECME
(Problem Confirmation dengan Elaborative Collaborative Sharing Menggunakan
Model Mind Mapping) yang valid, praktis, dan efektif dalam meningkatkan
penggunaan pengetahuan awal siswa IPA di SMP.
