Nilai Ekonomi Tumbuhan sebagai Motif dan Pewarna Alami Kain Ecoprint di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember serta Pemanfaatannya sebagai Buku Non Teks
Abstract
Ecoprint merupakan teknik pewarnaan yang memanfaatkan bahan alam
sebagai penghasil pigmen warna pada kain. Kegiatan ecoprint menjadi salah satu
kegiatan yang botani ekonomi. Botani ekonomi merupakan kegiatan manusia dalam
pemanfaatan atau pengelolaan sumber daya alam untuk menciptakan kesejahteraan.
Keberadaan Liberty ecoprint dan Ecfory ecoprint merupakan hal penting dalam
ranah botani ekonomi, namun menurut pemilik Ecfory ecoprint dalam observasi
yang dilakukan pada Juni 2024, belum banyak masyarakat yang mengetahui potensi
botani ekonomi tumbuhan sebagai motif dan pewarna alami kain ecoprint.
Hasil penelitian akan dijadikan sebagai dasar penyusunan buku nonteks
yang dapat menjadi sumber informasi bacaan dan sumber referensi tambahan bagi
masyarakat bahwasanya daun tumbuhan dedalu cina, kayu afrika , cinadol, legundi,
dan jati dapat digunakan sebagai motif dan pewarna alami kain ecoprint yang
memiliki nilai ekonomi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi
mengenai 1) Tumbuhan apa saja yang digunakan sebagai motif dan pewarna alami
kain ecoprint di Kecamatan Sumbersari, 2) Cara memperoleh tumbuhan yang
digunakan sebagai motif dan pewarna alami kain ecoprint di Kecamatan
Sumbersari, 3) Proses pembuatan ecoprint, 4) Nilai ekonomi tumbuhan sebagai
motif dan pewarna alami kain ecoprint di Kecamatan Sumbersari, 5) Menghasilkan
buku nonteks yang tervalidasi tentang kajian botani ekonomi tumbuhan sebagai
motif dan pewarna alami kain ecoprint.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilaksanakan
dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu observasi,
identifikasi dan konfirmasi identifikasi tumbuhan, wawancara, dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian yaitu daun tumbuhan yang digunakan adalah daun tumbuhan dedalu cina (Salix babylonica L.), daun tumbuhan kayu afrika
(Maesopsis eminii Engl.), daun tumbuhan cinadol (Radermachera sinica Hemsl.),
daun tumbuhan legundi (Vitex trifolia Vahl.), dan daun tumbuhan jati (Tectona
grandis L.f.). Daun tumbuhan yang digunakan sebagai motif dan pewarna alami
kain ecoprint diperoleh dengan cara menanam sendiri, mengambil dari alam, dan
membeli. Proses pewarnaan kain ecoprint dilakukan melalui beberapa tahapan
yaitu 1) skoring, 2) mordanting, 3) eksekusi, 4) fiksasi, 5) oksidasi. Produk yang
dihasilkan antara lain kain, mukenah, baju, topi, tas, dompet, sepatu, dan karet.
Pemasaran produk secara offline dilakukan melalui pameran, gallery, dan titip jual
pada hotel. Pemasaran produk secara online dilakukan melalui media sosial
Instagram, Whatsapp, Facebook, Tiktok, Blibli, dan Toko Pedia. Rata-rata
keuntungan yang diperoleh per tahun dari penjualan produk ecoprint dari Liberty
ecoprint sebesar Rp 18.000.000,00 – Rp 24.000.000,00 dan dari Ecfory ecoprint
sebesar Rp 36.000.000,00 – Rp 60.000.000,00.
Buku nonteks pada penelitian ini menjelaskan isi yang meliputi botani
tumbuhan, asal perolehan tumbuhan, proses pembuatan dan pemasaran produk
ecoprint, serta nilai ekonomi tumbuhan sebagai motif dan pewarna alami kain
ecoprint. Susunan buku nonteks terdiri dari cover buku, halaman judul, prakata,
daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, pendahuluan, materi, penutup, daftar pustaka,
glosarium, dan indeks. Hasil validasi buku nonteks yang telah diperoleh dari ahli
materi dan ahli media sebesar 77,20%, dan 85,29%, serta dari pengguna yaitu
95,85%. Berdasarkan hasil penilaian yang diperoleh dari 3 validator, maka dapat
diketahui bahwa buku dengan judul “Botani Ekonomi Tumbuhan sebagai Motif dan
Pewarna Alami Kain Ecoprint di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember” layak
untuk digunakan sebagai sumber bacaan bagi semua kalangan masyarakat.
