Show simple item record

dc.contributor.authorSAMAD, Abdus
dc.date.accessioned2025-09-17T04:13:13Z
dc.date.available2025-09-17T04:13:13Z
dc.date.issued2023-08-04
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/128186
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik Tgl 17 September 2025en_US
dc.description.abstractProduk hasil tembakau berupa rokok berperan penting terhadap pemasukan negara maupun perekonomian masyarakat. Industri Hasil Tembakau dengan segala peran pentingnya dalam aspek sosial-ekonomi Indonesia seakan-akan menjadi sempit ruang geraknya dengan munculnya kebijakan pengendalian tembakau. Kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia disebabkan oleh isu kesehatan dari WHO dan tingginya konsumsi rokok di Indonesia. Kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia ditandai dengan disahkannya PP No 81 Tahun 1999 tentang pengamanan rokok bagi kesehatan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) mengapa pemerintah mengeluarkan kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia pada tahun 1999?; (2) bagaimana implementasi kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia tahun 1999-2014?; (3) bagaimana pengaruh kebijakan pengendalian tembakau terhadap kondisi sosial-ekonomi Indonesia tahun 1999-2014?. Tujuan dari penelitian ini adalah, (1) menganalisis penyebab pemerintah mengeluarkan kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia tahun 1999; (2) menganalisis penerapan kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia tahun 1999-2014; (3) menganalisis dampak kebijakan pengendalian tembakau terhadap kondisi sosial ekonomi di Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode penelitian sejarah dengan langkah-langkah (1) Heuristik, (2) Kritik, (3) Interpretasi, dan (4) Historiografi.. Manfaat penelitian bagi dunia pendidikan, penelitian ini dapat memberikan informasi terkait dengan pengendalian tembakau di lingkungan sekolah. Bagi masyarakat, pemelitian ini memberikan informasi terkait dengan pengendalian tembakau di Indonesia meliputi kawasan tanpa asap rokok dan perlindungan perokok pasif terhadap asap rokok. Hasil dari penelitian ini adalah WHO mengklaim dan mengkampanyekan isu kesehatan terkait dengan tembakau yang menyebabkan penyakit kronik tidak menular kepada negara-negara anggota WHO, dengan tindakan mendesak negara untuk memulai strategi pengendalian tembakau. Tingginya konsumsi rokok di Indonesia disebabkan oleh mudahnya akses terhadap rokok yang dipengaruhi oleh harga rokok serta lemahnya kebijakan pengendalian. Sehingga Pemerintah Indonesia menerbitkan PP 81 Tahun 1999 Tentang Pengamanan rokok bagi kesehatan. Pelaksanaan kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia ditujukan untuk mengurangi perokok dan melindungi perokok pasif. Pelaksanaan kebijakan pengendalian tembakau dengan kebijakan cukai, kebijakan iklan rokok, kebijakan kemasan rokok, kebijakan KTR dan perlindungan perokok pasif. Dampak pengendalian tembakau meningkatkan pendapatan negara tahun 1999 sebesar 10,11 triliun rupiah menjadi 112,5 triliun pada tahun 2012. Namun berdampak pada penurunan jumlah industri dari 1.168 dan menurun secara tajam menjadi 995 IHT pada tahun 2014. Kebijakan yang dilaksanakan di Indonesia tidak berpengaruh signifikan terhadap penurunan jumlah perokok dan belum maksimal dalam melindungi perokok pasif. Simpulan penelitian ini adalah (1) kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia disebabkan oleh isu kesehatan dari WHO yang mendesak negara anggota membentuk strategi pengendalian tembakau di negaranya masing-masing dan tingginya konsumsi rokok di Indonesia yang menjadi kekhawatiran pemerintah akan kesehatan masyarakat. (2) Pelaksananaan kebijakan pengendalian tembakau tembakau dilaksanakan dengan peningkatan tarif cukai rokok, pembatasan promosi dan iklan rokok, pengaturan kemasan rokok, penerapan kawasan tanpa rokok dan perlindungan terhadap anak dan ibu hamil. (3) Dampak dari pengendalian tembakau meningkatkan penerimaan negara atas cukai. Namun, pengendalian tembakau berpengaruh terhadap eksistensi industri tembakau yang semakin tertekan bahkan mengalami kebangkrutan yang secara langsung terjadi PHK serta mempengaruhi petani tembakau. Disamping itu, pelaksanaan kebijakan pengendalian tembakau tidak berpengaruh signifikan dalam menekan perokok dan belum maksimal dalam melindungi perokok pasif.en_US
dc.description.sponsorshipDrs. Marjono, M.Hum Riza Afita Surya, S.Pd., M.Pd.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectKEBIJAKANen_US
dc.subjectPENGENDALIAN TEMBAKAUen_US
dc.subjectROKOKen_US
dc.titleKebijakan Pengendalian Tembakau di Indonesia Tahun 1999-2014en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Sejarahen_US
dc.identifier.pembimbing1Drs. Marjono, M.Hum.en_US
dc.identifier.pembimbing2Riza Afita Surya, S.Pd., M.Pd.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_ratna_September 2025en_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record