Pengaruh Jenis dan Jumlah Anoda Terhadap Kinerja Microbial Fuel Cell (MFC)
Abstract
Energi listrik merupakan salah satu bentuk energi yang sangat dibutuhkan
manusia saat ini. Indonesia merupakan salah satu negara dengan laju pertumbuhan
penduduk yang tinggi, sehingga kebutuhan terhadap energi pun juga semakin
tinggi. Penggunaan energi yang tinggi akan berpengaruh terhadap sumber energi
yang tersedia. Microbial Fuel Cell (MFC) merupakan suatu inovasi yang dapat
dikembangkan untuk menjadi sumber energi alternatif ramah lingkungan. Selain
dapat menghasilkan listrik, penggunaan sistem MFC juga dapat bermanfaat sebagai
salah satu upaya pengolahan limbah, sehingga mampu meminimalisir terjadinya
pencemaran lingkungan.
Sistem MFC terdiri dari beberapa komponen, salah satunya adalah komponen
elektroda. Pemilihan bahan elektroda yang tepat pada sistem MFC dapat
mempengaruhi kinerja yang dihasilkan. Oleh karena itu, dilakukan suatu penelitian
yang berkaitan dengan pengaruh jenis dan jumlah anoda yang diharapkan dapat
memperoleh hasil kinerja MFC secara optimum berdasarkan parameter-parameter
seperti daya dan kerapatan daya listrik. Selain itu, dilakukan pula uji karakteristik
fisis berupa pengukuran nilai konduktivitas listrik serta uji SEM-EDS untuk
mengetahui morfologi dan komposisi unsur permukaan elektroda, serta bagaimana
pengaruhnya terhadap kinerja MFC.
Dalam penelitian ini MFC yang digunakan berjenis double chamber berbasis
keramik menggunakan limbah cair batik sebagai substrat. Jenis material yang
digunakan pada elektroda khususnya anoda divariasikan meliputi aluminium,
aluminium berlapiskan grafit, dan aluminium berlapiskan karbon. Sementara itu,
jenis material katoda dibuat sama yaitu tembaga. Penelitian dilakukan dengan
beberapa tahap yakni tahap aktivasi material, preparasi elektroda dan substrat, serta
uji karakteristik fisis dan uji performa kinerja MFC. Uji performa MFC dilakukan
dengan pengukuran tegangan (V) serta kuat arus listrik (I) pada masing-masing
sistem MFC. Dari data V dan I kemudian dihitung besarnya daya (P) dan kerapatan
daya listrik (Pd) yang dihasilkan. Dari nilai daya dan kerapatan daya listrik yang
dihasilkan, dapat terlihat bahwa jenis anoda memiliki pengaruh terhadap performa
kinerja MFC yang dihasilkan. Jenis anoda aluminium berlapiskan grafit memiliki
nilai daya dan kerapatan daya listrik yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis
lainnya, dimana daya listrik yang dihasilkan mencapai 2417,99 mW. Hal tersebut
dapat dipengaruhi oleh karakteristik fisis yang dimiliki. Oleh karena itu, dilakukan
penelitian lebih lanjut pada jenis anoda aluminium berlapiskan grafit dengan
memvariasikan jumlah anoda.
Pada eksperimen untuk melihat pengaruh jumlah anoda terhadap performa
MFC diperoleh bahwa sistem MFC dengan jumlah anoda sebanyak 3 buah
menghasilkan daya dan kerapatan daya listrik lebih tinggi dibandingkan dengan
variasi jumlah lainnya (1 dan 2 anoda). Nilai daya dan kerapatan daya listrik yang
dihasilkan oleh 3 buah anoda masing-masing mencapai 2572,77 mW dan 128,64
mW/cm2
Berdasarkan hal tersebut maka jumlah anoda pada sistem MFC
berpengaruh terhadap kinerja yang dihasilkan.
Uji karakteristik fisis, berupa uji konduktivitas listrik dan uji morfologi dan
komposisi unsur menggunakan SEM-EDS telah dilakukan pada masing-masing
jenis anoda untuk mengetahui keterkaitannya dengan kinerja MFC. Nilai
konduktivitas listrik tertinggi dimiliki oleh jenis anoda aluminium berlapiskan
grafit yaitu sebesar 36,53 S/m dimana hal ini sesuai dengan nilai daya dan kerapatan
daya listrik yang dihasilkan yaitu lebih tinggi dibandingkan dengan jenis lainnya.
Semakin tinggi nilai konduktivitas listrik, maka akan semakin tinggi pula daya dan
kerapatan daya listrik yang dihasilkan. Di samping itu, pada uji SEM diperoleh hasil
bahwa anoda aluminium berlapiskan grafit memiliki permukaan yang lebih kasar
dibandingkan dengan jenis anoda lainnya. Permukaan yang lebih kasar ini
memberikan luas permukaan yang lebih besar, sehingga jumlah mikroba yang
membentuk biofilm di anoda juga lebih banyak. Berdasarkan uji EDS diperoleh
bahwa komposisi unsur Al dan C yang dimiliki anoda alumunium berlapis grafit
lebih tinggi dibandingkan dengan jenis aluminium berlapiskan karbon, sehingga hal
tersebut dapat mempengaruhi nilai konduktivitas yang dimiliki serta kinerja MFC
yang dihasilkan.