Hubungan Laju Filtrasi Glomerulus dengan Kadar Elektrolit Tubuh (Na+, K, Cl-) pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di RSD Soebandi Jember
Abstract
Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan masalah kesehatan masyarakat
global yang prevalensinya meningkat dalam beberapa tahun terakhir dan
memengaruhi antara 8%-16% populasi di seluruh dunia. Berdasarkan hasil
Riskesdas 2018 prevalensi PGK di Indonesia mengalami peningkatan dibandingkan
hasil Riskesdas tahun 2013 yang awalnya hanya sebesar 0,2% menjadi 0,38%.
Jumlah penderita PGK dengan hemodialisis juga mengalami peningkatan secara
konsisten di setiap tahunnya. PGK menyebabkan penurunan jumlah nefron secara
progresif sehingga fungsi ginjal akan menurun. Hal ini mengakibatkan Na+
, K dan
Cl-
tidak dapat diekskresikan melalui urine secara optimal dan ginjal gagal
mempertahankan keseimbangan elektrolit sehingga terjadi retensi cairan yang
menumpuk di ruang ekstraseluler. Kadar elektrolit pada pasien pre hemodialisis
biasanya menurun sedangkan pada pasien post hemodialisis seringkali terjadi
peningkatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan laju filtrasi
glomerulus dengan peningkatan kadar elektrolit (Na+
, K, Cl-
) pada pasien penyakit
ginjal post hemodialisis di RSD dr. Soebandi Jember.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain
cross-sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada November-Desember 2024 di
RSD dr. Soebandi Jember. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
random sampling dengan jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi penelitian
ini sebanyak 56 sampel. Data dianalisis melalui dua tahapan, yaitu analisis univariat
dan bivariat menggunakan uji korelasi Spearman.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pasien PGK post hemodialisis
di RSD Soebandi Jember berjenis kelamin laki-laki (53,6%) dan paling banyak
terjadi pada rentang usia 40-60 tahun (55,4%). Pasien dengan komorbid yang
ditemukan ialah pasien dengan hipertensi (65%), DM (6%), dan pasien yang
menderita keduanya (22%). Rata-rata nilai LFG pasien PGK post hemodialisis di
RSD Soebandi Jember yaitu 8,68 ml/menit, rata-rata kadar Na+
sebesar 135,3
mmol, rata-rata kadar Cl- sebesar 106 mmol, dan kadar K sebesar 4,72 mmol.
Analisis bivariat menunjukkan antara nilai LFG dengan Na+ dan Cl-
memiliki
hubungan yang tidak signifikan (p > 0,05) dengan tingkat kekuatan korelasi lemah
sedangkan nilai LFG dengan kadar K menunjukkan hubungan yang signifikan (p <
0,05) dengan arah hubungan negatif sehingga semakin rendah LFG maka kadar K
pada pasien PGK semakin meningkat.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1562]