Analisis Tingkat Pengangguran di 5 Negara ASEAN
Abstract
Pengangguran merupakan suatu masalah makroekonomi yang paling berat mempengaruhi manusia secara langsung. Kehilangan pekerjaan bagi banyak orang adalah suatu penurunan standar kehidupan dan tekanan psikologis. Oleh karena itu, pengangguran menjadi topik yang sering dibicarakan dalam perdebatan politik dan politisi sering menawarkan sebuah kebijakan yang diklaim dapat membantu menciptakan lapangan pekerjaan. Hal inilah yang terjadi pada 5 negara ASEAN yang meliputi Brunei Darussalam, Indonesia, Singapura, Malaysia, Philipina. 5
negara ini memiliki tingkat pengangguran yang ektrim di akhir tahun 2021 dibandingkan dengan 5 negara ASEAN lainnya. Sejak tahun 2008 setelah fenomena krisi keuangan global, tingkat pengangguran di 5 negara ASEAN tersebut mengalami fluktuatif hingga tahun 2021.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, jumlah penduduk, dan inflasi terhadap tingkat pengangguran di 5 Negara ASEAN tahun 2008-2021. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu Produk Domestik Bruto, Jumlah Penduduk, Inflasi Harga Konsumen, dan Tingkat Pengangguran di Brunei Darussalam, Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Philipina tahun 2008-2021. Data diperoleh dari situ web resmi World Bank. Kemudiandata yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisis Statistik Deskriptif, Analisis Regresi Data Panel, Uji Hipotesis, dan Uji Asumsi Klasik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat pengangguran di 5 Negara ASEAN selama tahun 2008-2021. 2) Jumlah penduduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat penganguran di 5 Negara ASEAN selama tahun 2008-2021. 3) Inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap tingkat pengangguran di 5 Negara ASEAN tahun 2008-2021.