Penentuan Kemurnian Minyak Serai Wangi (Citronella Oil) dari Adulterasi Terpentin dan Kerosin dengan Metode NIR dan FTIR di Kombinasi dengan Kemometrik
Abstract
Minyak atsiri atau biasa disebut volatile oils, aromatic oils atau essential oils merupakan hasil dari metabolit sekunder tanaman yang diperoleh dari berbagai bagian tanaman, antara lain akar, batang, daun, bunga, buah, dan bijinya. Limonen, β-karyofilen, sitronelal, sitronelol, geraniol dan sitronelil asetat merupakan kandungan utama dalam minyak serai wangi. Pada penelitian ini dilakukan penentuan kemurnian minyak serai wangi, minyak serai wangi yang dicampur dengan bahan tambahan berupa terpentin dan kerosin. Penelitian ini akan mengembangkan model klasifikasi kemurnian minyak serai wangi dengan menggunakan metode Near Infrared (NIR) dan Fourier Transform Infrared (FTIR) dikombinasikan dengan kemometrik. Berdasarkan hal ini dilakukan analisis multivariat menggunakan metode kemometrik (LDA, SVM, dan SIMCA) untuk menganalisis spektrum tersebut. Hasil penentuan model kemometrik klasifikasi LDA, SVM, dan SIMCA yang digunakan untuk mengkategorikan sampel memiliki akurasi 100% pada model SIMCA dan LDA, sedangkan untuk model SVM memiliki akurasi kurang dari 100% sehingga model yang terpilih adalah model LDA dan SIMCA. Model kemometrik klasifikasi yang terpilih divalidasi dengan validasi internal dan eksternal. Hasil dari kedua validasi didapatkan untuk LDA dan SIMCA 100%. Sehingga model SIMCA dan LDA dapat mengkategorikan semua sampel pada kategori yang sesuai secara valid.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1560]