Show simple item record

dc.contributor.authorDAMAYANTI, Dinda Aulia Putri
dc.date.accessioned2025-09-01T03:28:15Z
dc.date.available2025-09-01T03:28:15Z
dc.date.issued2024-07-23
dc.identifier.nim201510901035en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/128023
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik Tgl 8 September 2025
dc.description.abstractPisang merupakan salah satu komoditas unggulan hortikultura yang sudah diperdagangkan sejak dulu. Salah satu jenis pisang yang memiliki nilai jual yang tinggi adalah Pisang Cavendish. Pisang Cavendish sendiri memiliki kelebihan pada nilai ekonomi yang tinggi utamanya dalam ekspor. Salah satu anak perusahaan yang memproduksi buah segar untuk tujuan pemenuhan pasar internasional atau pasar domestik adalah PT Great Giant Pinneappel (GGP). Dalam pemenuhan produksi pisang untuk permintaan pasar, PT GGP bekerjasama dengan beberapa daerah salah satunya Kabupaten Bondowoso. Kerjasama ini berupa program kemitraan yang memiliki sistem kerjasama yang jelas, dan diawali dengan membuat demplot percontohan penanaman pisang serta packing house di salah satu kecamatan tepatnya Kecamatan Pujer Desa Maskuning Kulon, nyatanya masih sedikit petani yang mau bergabung. Hal ini disebabkan oleh rasa trauma petani terhadap program kemitraan yang sama, namun program tersebut tidak berlanjut hingga selesai. Melalui permasalahan yang ditemukan, maka tujuan penelitian ini dilakukan untuk: 1) menganalisis tingkat modal sosial petani dalam program kemitraan pisang cavendish di Kabupaten Bondowoso; 2) menganalisis tingkat keberdayaan petani dalam program kemitraan pisang cavendish di Kabupaten Bondowoso; dan 3) menganalisis hubungan antara modal sosial dengan keberdayaan petani. Penelitian ini menggunakan teori dari Putnam (1998) bahwa modal sosial dilihat dari dimensi jaringan, norma, dan kepercayaan serta teori dari Suharto (2005) dalam menganalisis keberdayaan petani yang dilihat pada dimensi kekuasaan didalam (power within), kekuasaan untuk (power to), kekuasaan atas (power over), dan kekuasaan dengan (power with). Metode penentuan lokasi dilakukan secara sengaja dan metode yang digunakan pada penelitian yaitu pendekatan kuantitatif. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan sampling purposive dengan jumlah responden sebanyak 15 petani. Alat analisis yang digunakan untuk menjawab rumusan maslah dalam penelitian ini adalah menggunakan skala likert untuk tujuan pertama dan kedua, dan menggunakan korelasi rank spearman untuk tujuan ketiga. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat modal sosial petani dalam program kemitraan pisang cavendish di Kabupaten Bondowoso masuk dalam kategori rendah dengan modal sosial pada dimensi jaringan pada kategori rendah dengan persentase 73%, dimensi norma pada kategori rendah dengan persentase 47%, dan dimensi kepercayaan pada kategori tinggi dengan persentase 87%. Tingkat keberdayaan petani dalam program kemitraan pisang cavendish menunjukkan hasil bahwa tingkatannya masuk dalam kategori rendah dengan persentase 54%. Hubungan modal sosial dengan keberdayaan petani dalam program kemitraan pisang cavendish di Kabupaten Bondowoso berpengaruh secara nyata dan positif dengan nilai signifikansi sebesar 0,049 dan koefisien korelasi sebesar 0,516 yang menunjukkan kekuatan hubungan pada variabel ini pada kategori sedang.en_US
dc.description.sponsorshipDr. Sudarko, S.P., M.Sien_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectMODAL SOSIALen_US
dc.subjectKEBERDAYAANen_US
dc.subjectPROGRAM KEMITRAANen_US
dc.titleHubungan Modal Sosial dengan Keberdayaan Petani dalam Program Kemitraan Pisang Cavendish di Kabupaten Bondowosoen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPenyuluhan Pertanianen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Sudarko, S.P., M.Sien_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_ratna_Agustus 2025en_US
dc.identifier.finalizationAura_Taufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record