Implementasi Convolutional Neural Network untuk Klasifikasi Tingkat Roasting Biji Kopi
Abstract
Minuman kopi adalah minuman yang populer di kalangan masyarakat,
terutama karena kandungan kafeinnya yang dapat membantu mengurangi rasa
lelah. Proses pengolahan biji kopi, termasuk roasting, sangat mempengaruhi cita
rasa dan kualitas kopi. Roasting bertujuan untuk mengurangi kadar air pada biji
kopi. Tingkat kematangan biji kopi terbagi menjadi empat jenis yaitu extra light
roast, light roast, medium roast, dan dark roast. Penilaian tingkat roasting biasanya
dilakukan melalui pengamatan visual dan uji rasa yang bergantung pada
pengalaman individu yang berpotensi tidak akurat. Seiring perkembangan
teknologi, penilaian tingkat roasting dapat dilakukan dengan menerapkan jaringan
syaraf tiruan seperti CNN untuk mengklasifikasi citra biji kopi. CNN adalah
algoritma yang sering digunakan dalam pengenalan pola visual yang memiliki
kemampuan untuk mendeteksi fitur-fitur penting dalam citra. Sebelum percobaan
dilakukan, akan dilakukan preprocessing data dengan melakukan augmentasi data
yang bertujuan untuk mempersiapkan dataset dan memperbanyak variasi dataset.
Percobaan dilakukan dengan membuat model menggunakan arsitektur CNN yang
terdiri atas tiga lapisan convolution dan dua lapisan fully connected. Model yang
telah dibuat akan dilatih dan diuji menggunakan parameter yang bervariasi.
Percobaan dilakukan sebanyak sembilan kali dengan menggunakan parameter
epoch yaitu 15, 25, dan 40 serta ukuran batch size yaitu 16, 32, dan 40. Hasil
percobaan menunjukkan bahwa sembilan model CNN yang diuji memiliki tingkat
akurasi diatas 90%. Model percobaan keenam, yang terdiri dari tiga lapisan
convolution dan dua lapisan fully connected dengan menggunakan parameter epoch
sebanyak 40 dan batch size 32, menghasilkan akurasi tertinggi sebesar 99,2%
dengan jumlah False Negative (FN) yang sangat kecil yaitu hanya 3 kasus. Hal ini
menunjukkan bahwa model tersebut hampir selalu bisa mengklasifikasikan citra biji
kopi dengan benar dibandingkan model lainnya. Selain itu, model ini juga
menunjukkan keseimbangan yang baik antara akurasi training yaitu 98,8% dan
testing yaitu 99,2%, yang menunjukkan kemungkinan besar tidak mengalami overfitting. Dengan demikian, CNN mampu untuk mengklasifikasikan tingkat
roasting biji kopi dengan akurasi yang tinggi.