Pengaruh Model PBL disertai Media Virtual Reality Terhadap Hasil Belajar dan Berpikir Kritis Siswa Pada Pelajaran IPAS di Sekolah Dasar
Abstract
Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi-experiment) yang bertujuan
untuk menguji pengaruh penerapan model pembelajaran Problem-Based Learning (PBL)
yang disertai media Virtual Reality (VR) terhadap hasil belajar dan kemampuan berpikir
kritis siswa pada mata pelajaran IPAS di sekolah dasar. Populasi dalam penelitian ini yaitu
siswa kelas VIA dan siswa kelas VIB SD Negeri Ditotrunan 01 sejumlah 56 siswa. Sampel
pada penelitian ini adalah siswa kelas VIA sejumlah 28 siswa dan kelas VIB sejumlah 28
siswa. Kelas VIA ditentukan sebagai kelas Kontrol dan kelas VIB kelas ditentukan sebagai
kelas Eksperimen. Kelas Eksperimen diberikan perlakuan menggunakan model PBL
dengan media Virtual Reality (VR), sedangkan kelompok kontrol menggunakan metode
pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar dan
kemampuan berpikir kritis siswa yaitu menggunakan tes dan dinyatakan dalam bentuk
nilai/skor yang diperoleh dari hasil pretest dan posttest siswa. Metode analisis data
menggunakan rumus Uji-T. Jenis Uji-T yang digunakan yaitu Independent Sample t-Test
dengan software SPSS 27 for windows.
Hasil analisis data hasil belajar siswa memperoleh nilai signifikansi (2- tailed)
sebesar 0,010 yaitu kurang dari 0,05 yang berarti H01 ditolak dan H𝑎1 diterima. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa model PBL dengan media Virtual Reality (VR)
berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa di Sekolah Dasar. Penelitian ini
difokuskan untuk mengetahui pengaruh model PBL dengan media Virtual Reality (VR)
terhadap hasil belajar siswa kelas VI mata pelajaran IPAS di Sekolah Dasar. Selanjutnya
diharapkan adanya pengembangan dari peneliti lain untuk meneliti variabel terikat lainnya
seperti motivasi belajar siswa, keaktifan siswa, keterampilan kolaborasi, dll yang senada
dengan variabel hasil belajar.
Hasil analisis data kemampuan berpikir kritis siswa menunjukkan perolehan nilai
signifikansi (2-tailed) sebesar 0,000 yaitu kurang dari 0,05 yang berarti H02 ditolak dan
H𝑎2 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model PBL dengan media
Virtual Reality (VR) berpengaruh signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa di
Sekolah Dasar. Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui pengaruh model PBL dengan
media Virtual Reality (VR), terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas VI mata
pelajaran IPAS di Sekolah Dasar. Selanjutnya diharapkan adanya pengembangan dari
peneliti lain untuk meneliti variabel terikat lainnya seperti kemampuan berpikir kreatif
siswa, keterampilan literasi digital, dll yang senada dengan variabel kemampuan berpikir
kritis.