Analisis Karakteristik Termal Biobriket Arang Sekam Padi dengan Perekat Kulit Ubi Kayu Sebagai Bahan Bakar Energi Terbarukan
Abstract
Pemanfaatan energi baru terbarukan di Indonesia masih belum optimal,
dengan realisasi saat ini hanya mencapai 13%, jauh di bawah target Kementrian
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebesar 23% pada tahun 2025.
Biomassa, sebagai salah satu sumber energi terbarukan, dapat diklasifikasikan
menjadi beberapa kategori, termasuk biomassa kayu, pertanian, alga, dan limbah
perkotaan. Biomassa pertanian mencakup tanaman dan produk samping seperti
batang jagung, residu kedelai, dan ampas tebu. Salah satu bentuk pemanfaatan
biomassa adalah biobriket, yang merupakan bahan bakar padat yang dihasilkan dari
bahan organik sisa melalui proses kompresi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi ukuran partikel
dan beban kompaksi pada biobriket arang sekam padi yang menggunakan perekat
kulit ubi kayu terhadap beberapa parameter, termasuk nilai kalor, kadar air, kadar
abu, volatile matter, fixed carbon, shatter index, dan laju pembakaran. Proses
karbonisasi dilakukan menggunakan mesin pirolisis pada suhu 300 -350 ºC selama
1 jam. Arang sekam padi yang dihasilkan kemudian ditumbuk dan diayak dengan
ukuran mesh 40, 60, 80, dan 100. Pembuatan biobriket dilakukan dengan berat
massa 65 gram, menggunakan rasio 60% arang sekam padi dan 40% kulit ubi kayu.
Proses pencetakan dilakukan dengan variasi beban kompaksi 3 ton, 5 ton, dan 7 ton.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa biobriket arang yang dihasilkan belum
memenuhi standar nilai kalor yang ditetapkan dalam SNI 1683:2021, dengan nilai
kalor berkisar antara 3141 hingga 3663 cal/g. Kadar air yang diperoleh berada di
rentang 5,35% hingga 11,45%, hanya sebagian yang memenuhi kriteria SNI
1683:2021 untuk mutu pertama dan kedua. Nilai kadar abu yang dihasilkan juga
belum memenuhi kriteria SNI 1683:2021, yang mensyaratkan kadar abu kurang
dari 4%. Selain itu, nilai volatile matter berkisar antara 15,2% hingga 28,1%, yang juga tidak memenuhi kriteria SNI. Nilai fixed carbon yang diperoleh pun belum
memenuhi syarat, di mana nilai yang diharapkan harus lebih dari atau sama dengan
79%. Namun, biobriket arang sekam padi dengan perekat kulit ubi kayu
menunjukkan hasil maksimal dalam hal nilai shatter index sesuai dengan standar
ASTM D 440-86. Analisis variasi ukuran partikel terhadap laju pembakaran
menunjukkan bahwa laju pembakaran biobriket arang sekam padi berada dalam
rentang 0,64 g/menit hingga 0,84 g/menit. Penelitian ini memberikan wawasan
penting mengenai potensi dan tantangan dalam pengembangan biobriket arang
sekam padi sebagai sumber energi terbarukan yang lebih efisien dan ramah
lingkungan.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4361]