Kecanduan Smartphone Meningkatkan Depresi pada Mahasiswa: Tinjauan Sistematik dan Meta Analisis
Abstract
Smartphone menawarkan berbagai kemudahan dalam kehidupan seharihari, tetapi dalam penggunaan smartphone juga diperlukan kewaspadaan akan
dampak negatifnya. Kecanduan smartphone merupakan adalah fenomena yang
berkaitan dengan penggunaan smartphone yang tidak terkendali sehingga
menyebabkan masalah sosial, psikologis, dan kesehatan. Salah satu masalah yang
dapat ditimbulkan adalah gangguan depresi. Gangguan depresi merupakan
penyebab utama beban penyakit global di dunia, terutama di negara berpenghasilan
rendah dan menengah, termasuk Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana hubungan antara kecanduan smartphone dan depresi
khususnya pada mahasiswa.
Penelitian ini merupakan tinjauan sistematis yang dibuat menggunakan alur
Preffered Reporting Items for Systematic Review (PRISMA). Pencarian artikel
literatur penelitian ini dilakukan pada empat basis data yaitu PubMed,
ScienceDirect, Cochrane Library, dan Google Scholar. Penyusunan kata kunci
menggunakan teknik Boolean operator dengan fitur advanced search pada setiap
basis data. Artikel yang telah didapatkan diseleksi dengan bantuan website Rayyan
AI dan penilaian kualitas studi untuk meminimalisir potensi bias dengan
menggunakan JBI Critical Appraisal Checklist for Cross Sectional Studies. Uji
meta analisis dilakukan dengan bantuan program RevMan 4.3.
Sebanyak tiga artikel inklusi menunjukkan korelasi positif yang signifikan
kecanduan smartphone meningkatkan depresi pada mahasiswa. Jumlah persentase
keparahan depresi didapatkan lebih tinggi higga dua kali pada kelompok kecanduan
smarpthone dibandingkan yang tidak kecanduan. Dua artikel inklusi juga
menunjukkan bahwa peningkatan skor kecanduan smartphone juga berkorelasi
dengan peningkatan pada skor depresi. Hasil meta analisis dari tiga artikel
menunjukkan nilai pooled odds ratio sebesar 5.35 (95% CI 1.32-21.71).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah kecanduan smartphone secara
signifikan dinilai dapat meningkatkan depresi pada mahasiswa. depresi pada
kelompok kecanduan smartphone didapatkan lima kali lipat lebih banyak
dibandingkan yang tidak kecanduan smartphone. Faktor durasi penggunaan
smartphone harian yang berlebihan juga perlu diwaspadai karena lebih rentan
berkembang menjadi kecanduan smartphone. Kecanduan smartphone dapat
menjadi salah satu prediktor depresi terutama pada mahasiswa atau kelompok usia
dewasa muda sehingga dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam upaya
pencegahan, skrining maupun pengobatan depresi.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1545]