Pengembangan Media Pembelajaran dengan Teknologi Augmented Reality Berbasis STEM pada Materi Sistem Sirkulasi Manusia untuk Mendukung Dimensi Mandiri pada Profil Pelajar Pancasila di SMA
Abstract
Kurikulum Merdeka menekankan implementasi Profil Pelajar Pancasila
yang mencakup enam dimensi, termasuk dimensi mandiri. Dimensi mandiri
mencakup elemen pemahaman diri, regulasi diri, dan sikap reflektif untuk
meningkatkan kemandirian belajar. Teknologi Augmented Reality (AR) dipandang
dapat mendukung pembelajaran mandiri melalui visualisasi interaktif,
memudahkan pemahaman konsep abstrak, dan meningkatkan motivasi siswa.
Integrasi AR dengan pendekatan STEM diharapkan menciptakan pembelajaran
bermakna yang membantu siswa memahami materi dengan lebih baik dan
mendukung karakteristik Profil Pelajar Pancasila. Dalam konteks ini, materi sistem
sirkulasi manusia dipilih karena kesulitannya, sehingga membutuhkan media yang
inovatif untuk membantu guru menyampaikan konsep abstrak secara efektif dan
menarik. Penelitian ini bertujuan mengembangkan media pembelajaran berbasis
AR dan STEM yang valid, efektif, dan praktis untuk meningkatkan pemahaman
dan mendukung dimensi mandiri pada Profil Pelajar Pancasila di tingkat SMA.
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN Pakusari, Jember, dengan pendekatan
Research and Development (R&D) dan menggunakan model ADDIE. Tahapan
penelitian meliputi analisis kebutuhan, desain, pengembangan, implementasi, dan
evaluasi media pembelajaran berbasis Augmented Reality (AR) dengan integrasi
STEM. Instrumen penelitian mencakup angket analisis kebutuhan (Need
Assessment), angket validasi, angket respon guru dan siswa, lembar pretest-posttest,
serta rubrik penilaian dimensi mandiri. Media pembelajaran dikembangkan dengan
bantuan perangkat lunak Assemblr Edu untuk menghasilkan model 3D interaktif
yang divalidasi oleh ahli media, materi, dan pengguna. Uji keefektifan dilakukan
untuk mengevaluasi dampak penggunaan media pembelajaran terhadap hasil
belajar siswa. Data dari uji keefektifan ini didapatkan dari nilai pretest dan postest
yang kemudian dianalisis menggunakan rumus N-Gain Score. Sedangkan,
penilaian dimensi mandiri didapatkan dari Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
berbasis STEM yang kemudian dinilai dengan rubrik penilaian dimensi mandiri.
Kemudian, dilakukan uji kepraktisan dengan memberikan angket respon kepada guru dan siswa setelah mereka menggunakan media pembelajaran berbasis
Augmented Reality (AR).
Penelitian ini mengembangkan media pembelajaran berbasis Augmented
Reality (AR) dengan pendekatan STEM pada materi sistem sirkulasi manusia.
Pengembangan ini menggunakan model ADDIE yang mencakup tahap analisis,
desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Pada tahap analisis, dilakukan
wawancara dengan guru biologi untuk mengidentifikasi kebutuhan media
pembelajaran. Guru menyatakan bahwa media AR dapat membantu menyampaikan
konsep abstrak dalam sistem sirkulasi dan memerlukan media pembelajaran yang
dapat meningkatkan kemandirian siswa. Tahap desain menghasilkan instrumen
penelitian seperti angket validasi, pretest, posttest, dan rubrik penilaian dimensi
mandiri. Media pembelajaran dikembangkan menggunakan platform Assemblr
Edu, menghasilkan model 3D interaktif dari jantung dan darah.
Validasi menunjukkan bahwa media pembelajaran ini tergolong sangat
valid dengan nilai rata-rata 80,22%. Kepraktisan media juga dinilai sangat baik
dengan persentase 89,6% yang menunjukkan bahwa media pembelajaran dapat
digunakaan dengan mudah dan hanya tidak terdapat kendala teknis yang begitu
berarti dalam penggunaan media. Pada tahap implementasi, media diujikan kepada
siswa kelas XI dengan jumlah 32 siswa. Pada tahap evaluasi menghasilkan nilai NGain sebesar 0,41 (kategori sedang) yang berarti media pembelajaran menunjukkan
peningkatan yang cukup signifikan terhadap hasil belajar. Selain itu, dimensi
mandiri siswa meningkat dengan rata-rata nilai 79,49% % dan berada dalam
kategori baik, artinya media pembelajaran dapat digunakan untuk mendukung
dimensi mandiri pada Profil Pelajar Pancasila.