Implementasi Program Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-Pemulihan) dalam Upaya Penurunan Prevalensi Balita Gizi Kurang (Studi Kualitatif di Wilayah Kerja Puskesmas Jelbuk))
Abstract
Balita merupakan anak yang berusia 0-59 bulan yang berusia di bawah lima
tahun. Masa balita merupakan masa keemasan yang sangat penting bagi anak.
Balita menjadi salah satu kelompok umur yang sering menderita akibat kekurangan
gizi salah satunya gizi kurang. Bentuk tindak lanjut dari pemerintah dalam
menanggulanginya adalah melalui pelaksanaan program PMT-Pemulihan.
Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin melakukan penelitian yang bertujuan untuk
menggambarkan pelaksanaan program PMT-Pemulihan Lokal di wilayah kerja
Puskesmas Jelbuk dengan pendekatan sistem.
Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif. Tempat penelitian
dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Jelbuk dengan waktu penelitian dilaksanakan
pada bulan Januari hingga Maret tahun 2023. Informan dalam penelitian ini terdiri
dari 10 informan, yaitu satu informan kunci (Kepala Puskesmas Jelbuk), tiga
informan utama (tenaga gizi dan dua bidan desa), enam informan tambahan (empat
kader posyandu dan dua ibu balita sasaran). Data primer pada penelitian ini
diperoleh secara langsung dari informan melalui wawancara mendalam,
dokumentasi dan triangulasi. Data primer dari hasil wawancara terdiri dari aspek
input (man, money, material, machine, market, method, dan timebound) dan
process (planning, organizing, actuating, dan controlling). Data sekunder dalam
penelitian ini adalah gambaran umum mengenai tempat penelitian yang meliputi
geografis, visi dan misi serta SDM yang terdapat di Puskesmas Jelbuk. Aktivitas
dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan secara terus-menerus
hingga tuntas, yaitu terdiri dari data reduction, data display dan conclusion drawing
and verification.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari faktor input yang terdiri dari man,
money, material, machine, market, method, dan time bound sudah sesuai dengan
Petunjuk Teknis Pemberian Makanan Tambahan Berbasis Pangan Lokal Bagi
Balita Gizi Kurang Tahun 2022. Sumber Daya Manusia terdiri dari Kepala
Puskesmas bertugas sebagai pengawas dalam pelaksanaan program PMT Pemulihan Lokal. Tenaga gizi sebagai penanggung jawab sekaligus tenaga
pelaksana program. Bidan desa sebagai pengawas wilayah dan sebagai penghubung
antara sasaran dan kader posyandu dengan Puskesmas Jelbuk. Kader posyandu
bertugas untuk tenaga pelaksana program di wilayah yang terdiri dari berbelanja
bahan makanan, memasak PMT-Pemulihan Lokal, mendistribusikan, memastikan
PMT dikonsumsi sasaran, dan melakukan pencatatan serta pelaporan kepada tenaga
gizi. Pada unsur money program ini menggunakan alokasi dana dari DAK yang
ix
bersumber dari APBN dan APBD dengan anggaran setiap porsi untuk balita sasaran
sebesar Rp. 15.700 yang ditetapkan berdasarkan bahan makanan dan menu yang
akan dimasak. Bahan paket material berupa makanan kudapan siap santap yang
berbasis bahan pangan lokal yang setiap satu kotaknya berisi dua jenis kue, satu
potong buah dan satu kotak susu berukuran 200-300 ml. Pada unsur machine,
sarana terdiri dari form pencatatan, alat antropometri dan alat masak. Prasarana
terdiri dari gedung polindes atau posyandu, lima dari enam desa sudah memiliki
gedung polindes. Terdapat satu desa yang belum memiliki gedung polindes yaitu
desa Jelbuk. Pada unsur market, sasaran dalam program ini merupakan balita
dengan status gizi kurang dengan menggunakan hasil perhitungan z-score < -2 SD
sampai dengan -3 SD yang berjumlah 60 balita. Sasaran ditentukan oleh tenaga gizi
dengan bantuan dari bidan desa. Pada unsur metode, pelaksanaan program
dijelaskan melalui kegiatan sosialisasi kepada kader posyandu. Metode pemberian
bahan paket diberikan secara langsung ke rumah balita sasaran. Pada unsur time
bound, PMT-Pemulihan Lokal diberikan selama 90 hari. Unsur perencanaan,
diawali dengan melakukan rapat koordinasi antara Kepala Puskesmas, tenaga gizi
dan bidan desa untuk menentukan sasaran dan metode pemberian bahan paket
PMT. Pada unsur pengorganisasian, pembagian pekerjaan SDM sudah sesuai
dengan kompetensi masing-masing berdasarkan petunjuk teknis program. Pada
unsur penggerakkan dan pelaksanaan, motivasi diberikan oleh Kepala Puskesmas
kepada kader posyandu. Motivasi juga diberikan kepada ibu balita sasaran saat
kegiatan makan bersama di balai desa.
Saran yang diberikan adalah melibatkan lintas sektor baik dalam hal tenaga
dan dana terkait program PMT-Pemulihan Lokal. Pihak Dinas Kesehatan
Kabupaten Jember mengadakan sosialisasi tingkat desa kepada ibu balita sasaran
mengenai program PMT-Pemulihan Lokal sebagai upaya untuk penanggulangan
gizi kurang, sehingga ibu balita sasaran mengetahui lebih lengkap terkait
pelaksanaan program.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2351]