Pengaruh Variasi Media Pendingin Air laut, Air dan Oli Metode Quenching terhadap Karakteristik Baja S45C
Abstract
Material dengan sifat kuat, liat dan tangguh salah satunya adalah logam.
Logam dapat dibedakan menjadi dua yaitu logam ferrous adalah logam yang
mengandung unsur Fe dan logam non ferrous adalah logam yang tidak
mengandung unsur Fe. Baja adalah campuran dari beberapa unsur yaitu besi (Fe),
karbon (C) dan beberapa unsur lainnya. Baja S45C banyak digunakan dalam dunia
otomotif sehingga dibutuhkan kekuatan yang cukup tinggi. Perlakuan panas
dengan metode quenching adalah salah satu cara yang digunakan untuk
meningkatkan kekuatan baja. Metode quenching dengan media pendingin udara,
air dan oli menjadi beberapa media yang digunakan dalam proses quenching.
Pada penelitian kali ini penulis melakukan perlakuan panas dengan metode
quenching dengan media pendingin air laut, air dan oli. Kemudian Untuk
mengetahui kekuatan dari suatu baja dilakukan beberapa proses pengujian antara
lain uji tarik, uji kekerasan dan uji struktur mikro. Pada penelitian ini dilakukan
pengujian tarik, pengujian kekerasan dan pengujian struktur mikro.
Metode penelitian yang dilakukan adalah pertama yaitu proses pemotongan
spesimen. Demensi untuk pengujian struktur mikro yaitu diameter 24 mm dengan
tebal 15 mm. Untuk pengujian kekerasan dengan dimensi diameter 50 mm dengan
tebal 15 mm menurut ASTM E18. Untuk pengujian tarik dengan dimensi panjang
200 mm, lebar 20 mm dan tinggi 10 mm sesuai standar ASTM E8.
Selanjutnya proses perlakuan panas quenching pada spesimen. Langkah
pertama yaitu menyalakan mesin furnace. Masukkan bahan kedalam furnace dan
setting furnace ke suhu 800℃. Tahan pada suhu 800℃ selama 30 menit dan
selanjutnya celupkan spesimen pada ketiga media pendingin dan tunggu selama 60
menit. Langkah selanjutnya adalah proses pengamplasan spesimen dari kekerasan
amplas 100-2000. Setelah itu proses pengujian kekerasan menggunakan identor
diamond dengan beban 150 kgf. Kemudian proses pengujian tarik. Selanjutnya
proses etsa untuk pengujian struktur mikro dengan campuran cairan etanol dan
asam nitrat (HNO3). Setelah itu proses pengujian struktur mikro.
Hasil yang didapati pada penelitian kali ini adalah nilai kekerasan, kekuatan
tarik dan struktur mikro spesimen dengan variasi tiga media pendingin yang
digunakan. Pada media pendingin air memiliki nilai rata-rata kekerasan sebesar
27,6 HRC, dengan media pendingin air laut memiliki nilai rata-rata sebesar 46,2
HRC dan dengan media pendingin oli memiliki nilai rata-rata sebesar 20,2 HRC.
Untuk nilai kekuatan tarik pada media pengingin air yaitu senilai 901,7 MPa, untuk
media pendingin air laut yaitu senilai 1087,9 MPa dan untuk media pendingin oli
yaitu senilai 820,3 MPa. Pada pengujian struktur mikro didapati pada media
pendingin air terdapat sturktur martensite yang tersebar dibeberapa titik, pada
media pendingin air laut didominasi oleh martensite yang tersebar secara merata
dan pada media pendingin oli terdapat struktur martensite yang sedikit terbentuk.
DIGITAL REPOSITORY UNIVERSITAS JEM
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4361]