Show simple item record

dc.contributor.authorPRAMONO, Bima Aji
dc.date.accessioned2025-08-11T06:37:10Z
dc.date.available2025-08-11T06:37:10Z
dc.date.issued2203-07-10
dc.identifier.nim191610101092en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/127823
dc.descriptionValidasi_firli_7_agustus_25; Finalisasi oleh Taufik_Dinda Tgl 11 Agustus 2025en_US
dc.description.abstractEkstraksi gigi atau pencabutan gigi termasuk salah satu tindakan klinis yang sering dilakukan pada bidang kedokteran gigi. Tindakan ini didefiniskiam sebagai tindakan pengeluaran gigi dari soketnya karena tindakan restorasi atau perawatan gigi untuk mengembalikan fungsi semula gigi sudah tidak dapat dilakukan. Penyembuhan luka akibat trauma pasca pencabutan terdiri atas berbagai fase kompleks yang saling berhubungan satu dengan lainnya. Proses ini melibatkan (1) pembekuan, (2) epitelisasi, (3) pembentukan jaringan granulasi dan (4) pembentukan tulang. Proses ini juga dipengaruhi oleh faktor lokal maupun sistemik sehingga pada kondisi tertentu diperlukan pemberian medikasi untuk mempercepat proses penyembuhan. Salah satu medikasi yang digunakan untuk menanggulangi inflamasi dan mempercepat penyembuhan soket adalah pasta yang mengandung eugenol, iodoform dan butamen (Alvogyl®) yang berbahan kimia. Medikasi berbasis bahan alam dinilai lebih aman digunakan bila dibandingkan dengan yang mengandung bahan kimia. Kandungan bahan alam, utamanya senyawa antioksidan yang terkandung dalam kulit buah kopi dapat membantu mempersingkat fase inflamasi. Selain kandungan antioksidan dalam kulit buah kopi, kandungan nutrisi bahan alam yang berasal dari laut juga dapat meningkatkan proses penyembuhan luka akibat trauma pasca pencabutan salah satunya yaitu ikan teri.. Nutrisi dalam 100 g teri segar mengandung energi sebanyak 77 kkal, 16 g protein, 1,0 g lemak, 500 mg kalsium, 500 mg fosfor, 1,0 mg besi, serta vitamin A sebanyak 47 mg dan vitamin B 0,1 mg. Oleh karena itu, peneliti mengkombinasikan bubuk kulit buah kopi dan ikan teri dalam sediaan pasta terhadap pembentukan osteoblas pada proses penyembuhan luka pasca pencabutan gigi. Sediaan pasta dinilai lebih menguntungkan dalam aplikasinya karena pasta dapat membentuk layer yang dapat melindungi mukosa dibawahnya. Selain itu, sediaan pasta juga mengikat cairan sekret (eksudat), mempunyai daya penetrasi, tidak menyebabkan gatal, lebih melekat pada kulit sehingga kontaknya dengan jaringan lebih lama, daya adsorpsi sediaan pasta lebih besar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris in vivo dengan rancangan penelitian post test only control group design. Variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah ketebalan epitel pada soket gigi pasca pencabutan gigi tikus wistar dalam sediaan preparat. Sampel yang digunakan berupa 45 ekor tikus wistar jantan dengan berat badan 200-250 gram, berusia 2-3 bulan, dalam kondisi baik tidak cacat fisik dan sehat. Sampel dikelompokkan menjadi kelompok kontrol positif, kontrol negatif, dan perlakuan. Kelompok perlakuan dibedakan menjadi PI yaitu pasta dengan perbandingan konsentrasi kulit buah kopi arabika dan ikan teri sebesar 50:50, PII yaitu pasta dengan perbandingan konsentrasi kulit buah kopi arabika dan ikan teri sebesar 75:25, dan PIII yaitu pasta dengan perbandingan konsentrasi kulit buah kopi arabika dan ikan teri sebesar 25:75. Sampel tersbut kemudian di dekaputasi kemudian dilanjutkan dengan pemotongan jaringan bukolingual, dilanjutkan dengan pewarnaan haematoxilin eosin (HE) dan pengamatan jaringan menggunakan mikroskop cahaya yang terhubung dengan optilab dengan perbesaran 400x. Jumlah osteoblas diamati pada hari ke-5, ke7, dan ke-14 mulai dari tepi-tepi tulang alveolar menggunakan software image raster oleh tiga pengamat. Data dianalisis menggunakan uji normalitas Shapiro Wilk, uji homogenitas levene, uji beda parametrik One Way Anova dengan kepercayaan 95%, uji LSD (Least Significance Difference). Hasil penelitian menunjukkan adanya potensi pada pemberian pasta melalui jumlah osteoblas pasca pencabutan gigi sehingga dapat disimpulkan bahwa kombinasi bubuk kuit buah kopi arabika dan ikan teri dapat berpotensi mempercepat proses penyembuhan luka.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteran Gigien_US
dc.subjectEKSTRAKSI GIGIen_US
dc.subjectPENYEMBUHAN LUKAen_US
dc.subjectOSTEOBLASen_US
dc.subjectKOPI ARABIKAen_US
dc.titlePotensi Pasta Kombinasi Bubuk Kulit Buah Kopi Arabika dan Ikan Teri terhadap Peningkatan Osteoblas pada Luka Pasca Pencabutan Gigien_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiProgram Studi Kedokteran Gigien_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. drg. Tecky Indriana, M.Kesen_US
dc.identifier.pembimbing2drg. Budi Yuwono, M.Kes.en_US
dc.identifier.validatorValidasi_firli_7_agustus_25en_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record