Analisa Tegangan pada Pipa Miter Bend dengan Variasi Miter Angle dan Ketebalan Menggunakan Metode Elemen Hingga
Abstract
Sistem perpipaan merupakan salah satu bagian terpenting dalam dunia
industri. Sistem perpipaan merupakan sarana aliran dan pengangkutan untuk
mengalirkan beban-beban cair, baik cair maupun gas. Tentu saja, pipa harus
dirancang untuk memenuhi kebutuhan, persyaratan, dan keselamatan di dunia
industri analisis tegangan pipa adalah salah satu cara untuk memastikan bahwa pipa
aman di bawah beban. Miter Bend adalah tekukan pada pipa yang terdiri dari pipapipa lurus yang disambung membentuk sebuah tekukan. Analisis tegangan pipa
biasanya dilakukan dengan metode elemen hingga menggunakan perangkat lunak
populer, termasuk ANSYS.
Tujuan Penelitian ini untuk menganalisa tegangan menggunakan ANSYS
pada tekanan 1000 psi dengan sudut miter 11.25°, 15°, dan 22.5° dan ketebalan Sch
40, Sch 60, dan Sch 140 pada material ASTM A105. Pengaruh ketebalan terhadap
tegangan yaitu semakin tebal dinding pipa pada miter bend, maka semakin kecil
tegangan yang dihasilkan, hal ini berbanding terbalik dikarenakan tegangan yang
dihasilkan pada pipa teredam oleh ketebalan yang dimiliki oleh pipa. Pengaruh
Sudut miter pada tegangan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
tegangan sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut. Kombinasi parameter yang
baik untuk miter bend dengan tegangan rendah ditemukan pada kombinasi sudut
miter 11,25° dan ketebalan Sch 140 dengan tegangan 4550,8 psi dan merupakan
satu-satunya kombinasi yang memenuhi standar yang digunakan. Dari hasil analisa
simulasi, kemudian dilakukan evaluasi sebagai validasi dengan menggunakan
perhitungan manual yaitu didapatkan hasil tegangan yang terjadi sebesar 5386,78
psi dimana dengan selisih yang tidak terlalu jauh dan keduanya masih jauh di bawah
kekuatan material yang diizinkan, yaitu 36000 psi.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4361]