Analisis Bionomik Vektor Potensial Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember
Abstract
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan utama di
dunia dalam beberapa dekade terakhir. Setiap tahunnya, jumlah kasus infeksi DBD
di Indonesia mengalami fluktuasi. Kabupaten Jember merupakan wilayah dengan
kasus DBD tertinggi di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2021 dengan total 447
kasus. Kecamatan Kaliwates merupakan kecamatan dengan jumlah kasus infeksi
tertinggi se-Kabupaten Jember (49 kasus). Berbagai upaya yang telah dilakukan
oleh pemerintah Indonesia untuk menanggulangi DBD, namun masih belum efektif
untuk memberantas DBD secara keseluruhan di Indonesia. Analisis bionomik
vektor DBD diperlukan sebagai panduan untuk penentuan strategi yang tepat
dalam pengendalian vektor DBD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
karakteristik bionomik vektor potensial DBD di Kecamatan Kaliwates Kabupaten
Jember yang meliputi: identifikasi vektor DBD, proporsi jenis vektor, perilaku
istirahat vektor, kepadatan populasi nyamuk dewasa vektor, karakteristik tempat
perindukan larva vektor, serta kepadatan larva vektor. Penelitian ini diharapkan
dapat memberikan informasi sebagai acuan untuk penentuan strategi pengendalian
vektor DBD di Kabupaten Jember.
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kaliwates pada bulan Mei 2023.
Sampling dilakukan di 20 rumah yang dipilih secara acak di Kelurahan Tegalbesar
selama seminggu sekali selama empat minggu. Penangkapan nyamuk dewasa
dilakukan pada jam aktif siang hari yakni antara pukul 08.00 hingga 13.00 siang di
dalam maupun di luar rumah, sedangkan larva dikoleksi dengan menggunakan
metode single larva methods. Kontainer positif larva dicatat karakteristiknya, antara
lain jenis, bahan, warna, dan letaknya. Larva yang diperoleh di-rearing hingga
menjadi dewasa. Identifikasi morfologi nyamuk dewasa dilakukan dengan bantuan buku Zootaxa 589: Pictorial Keys for the Identification of Mosquitoes (Diptera:
Culicidae) Associated with Dengue Virus Transmission (Rueda, 2004).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa vektor DBD yang ditemukan di
kecamatan Kaliwates adalah nyamuk Ae. albopictus (76%) dan Ae. aegypti (24%),
sedangkan di Kecamatan Ledokombo hanya Ae. albopictus (100%). Ae. aegypti
bersifat endofilik sedangkan Ae. albopictus bersifat eksofilik. Jam istirahat tertinggi
nyamuk Ae. albopictus adalah 08.00 – 09.00 WIB sedangkan Ae. aegypti 09.00 –
11.00 WIB.
Kepadatan populasi vektor DBD di kecamatan Kaliwates berdasarkan nilai
MHD adalah nyamuk Ae. albopictus (0,28) dan Ae. aegypti (0,07), sedangkan di
Kecamatan Ledokombo adalah nyamuk Ae. albopictus (0,28). Nilai MHD tersebut
masih di bawah ambang batas yang ditetapkan (<1) dan termasuk ke dalam kategori
tidak rentan terhadap kejadian DBD karena kepadatan populasi masih di bawah
ambang batas. Karakteristik kontainer positif larva antara lain adalah berjenis
ember (35,71%), berbahan plastik (53,85%), terletak di dalam rumah (64,28%), dan
berwarna terang (78,57%). Kepadatan larva vektor DBD di Kecamatan Kaliwates
berdasarkan nilai HI adalah 44%, sedangkan di Kecamatan Ledokombo adalah
27%. Hal tersebut menunjukkan bahwa risiko penularan DBD di kedua kecamatan
tersebut tinggi karena nilai HI masih melebihi ambang batas yang ditetapkan WHO
(≥10%).