Pengembangan Modul IPA SMP Materi Keanekaragaman Hayati Berbasis Kearifan Lokal Mangrove di Kota Probolinggo
Abstract
Penerapan pembelajaran berbasis kearifan lokal penting untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Rendahnya pemahaman siswa tentang keanekaragaman hayati disebabkan oleh tingkat kesulitan yang tinggi dan cakupan materi yang luas. Selain itu, sumber belajar yang digunakan terbatas pada buku teks, sehingga siswa kurang mengenal kearifan lokal Probolinggo dan memiliki kesadaran yang rendah terhadap konservasi mangrove. Solusi alternatif untuk masalah ini adalah pengembangan modul IPA berbasis kearifan lokal mangrove di Kota Probolinggo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas, kepraktisan, dan keefektifan modul yang dikembangkan. Model pengembangan yang diterapkan adalah model 4D Thigarajan, dimodifikasi menjadi 3D, yang mencakup tiga tahap utama. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, dokumentasi, tes, dan angket. Instrumen pengumpulan data terdiri dari lembar validasi, lembar observasi keterlaksanaan modul, lembar tes, dan angket respon siswa. Hasil validasi menunjukkan bahwa modul ini sangat valid dengan skor 85,35% untuk aspek instruksional dan 94,53% untuk aspek teknis. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan modul ini memperoleh skor 89,48%, yang termasuk kategori sangat praktis. Modul berbasis kearifan lokal ini juga dinyatakan efektif dengan skor N-gain sebesar 0,46, yang termasuk kategori sedang, dan hasil angket respon siswa sebesar 80,2%, yang termasuk kategori baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa modul IPA untuk SMP tentang keanekaragaman hayati berbasis kearifan lokal mangrove di Kota Probolinggo dinyatakan valid, praktis, dan efektif untuk digunakan dalam pembelajaran.