Show simple item record

dc.contributor.authorFEBRIANTY, Fadya
dc.date.accessioned2025-07-31T06:57:59Z
dc.date.available2025-07-31T06:57:59Z
dc.date.issued2024-07-31
dc.identifier.nim192310101176en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/127636
dc.descriptionFinalisasi repositori tanggal 6 Agustus 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractInfeksi dengue merupakan infeksi salah satu dari empat tipe virus dengue (DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4) yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus (Ayuningtyas dkk., 2019; Ayuni dkk., 2022). Insiden kasus dengue sering ditemukan pada wilayah beriklim tropis dan sub-tropis disertai dengan tingkat mobilitas dan kepadatan penduduk yang tinggi (Ayuningtyas dkk., 2019). Kemenkes RI (2019) menyebutkan bahwa insiden kasus dengue di Indonesia masih menjadi masalah kesehatan yang umum terjadi dan terus meningkat sepanjang tahun serta dapat menginfeksi semua golongan usia khususnya anak-anak. Salah satu faktor yang melatarbelakangi tingginya insiden dengue adalah perilaku individu, keluarga, atau masyarakat yang kurang baik dalam menjaga kesehatan lingkungan (Ayuningtyas dkk., 2019). Pertumbuhan penduduk yang meningkat, gaya hidup, perilaku, pengelolaan sistem pengairan, limbah, dan lingkungan yang kurang baik, serta kebijakan pengendalian vektor yang tidak terpenuhi berkontribusi besar dalam menyediakan breeding place vektor dengue sehingga insiden kasus dengue akan terus meningkat (Ayuni dkk., 2022). Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan perilaku menjaga lingkungan fisik dalam rumah tangga terhadap terjadinya insiden kasus dengue pada anak di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember. Lokasi penelitian ini adalah wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 90 responden. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif analitik dan metode pendekatan cross sectional. Pemilihan responden dilakukan dengan menentukan kriteria inklusi dan eksklusi. Selanjutnya responden yang terpilih akan diberikan lembar kuesioner penelitian mengenai perilaku menjaga lingkungan fisik dalam rumah tangga yang berisi 10 daftar pertanyaan sebagai alat pengumpulan data. Penelitian ini telah melalui uji kelaikan etik dengan nomor 122/UN25.1.14/KEPK/2024. Data yang telah terkumpul akan dilakukan analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik responden meliputi, usia, jenis kelamin, wilayah tempat tinggal, dan riwayat dengue pada anak. Sedangkan untuk analisis bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil uji univariat karakteristik responden orang tua dengan anak usia 1 - <18 tahun yang pernah atau tidak pernah menderita infeksi dengue di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari yaitu, usia toddler dengan rentang usia 1-3 tahun sebanyak 12 responden (13,3%), usia pra-sekolah dengan rentang usia 3-6 tahun sebanyak 18 responden (20%), usia sekolah dengan usia 6-12 tahun sebanyak 39 responden (43,3%), dan usia remaja dengan rentang usia 12-17 tahun sebanyak 21 responden (23,4%). Berdasarkan riwayat dengue diketahui dari 90 responden, 43 responden (47,8%) menyatakan anaknya pernah menderita dengue, dan 47 responden (52,2%) menyatakan anaknya tidak pernah menderita infeksi dengue. Selanjutnya untuk hasil uji univariat perilaku menjaga lingkungan dengan insiden dengue pada anak diketahui bahwa dari 90 responden, 41 responden (45,6%) menunjukkan perilaku baik dalam menjaga lingkungan fisik, sedangkan 49 responden (54,4%) menunjukkan perilaku buruk dalam menjaga lingkungan fisik. Setelah melakukan analisis univariat, selanjutnya adalah analisis bivariat dengan melakukan uji chi – square. Berdasarkan hasil uji pearson chi-square adalah 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat hubungan antara perilaku menjaga lingkungan fisik dalam rumah tangga dengan insiden kasus dengue pada anak di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember. Hasil dari nilai contingency coefficient (value = 0,658) pada uji chi-square menunjukkan bahwa kekuatan korelasi dari variabel independen (perilaku menjaga lingkungan fisik dalam rumah tangga) dengan variabel dependen (insiden kasus dengue pada anak) termasuk dalam kategori “berhubungan kuat” dengan interval koefisiennya yaitu 0,60 – 0,799.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keperawatanen_US
dc.subjectDengueen_US
dc.subjectPerilaku Menjaga Lingkungan Fisiken_US
dc.titleHubungan Perilaku Menjaga Lingkungan Fisik dalam Rumah Tangga Terhadap Insiden Kasus Dengue pada Anak di Wilayah Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jemberen_US
dc.title.alternativeThe Correlation Between Behavior of Maintaining Household Physical Environment and the Dengue Cases Incidence on Children in the Area of Sumbersari Public Health Center Jember Regencyen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiS1 Ilmu Keperawatanen_US
dc.identifier.pembimbing1Ns. Peni Perdani Juliningrum, M.Kepen_US
dc.identifier.pembimbing2Ns. Eka Afdi Septiyono, S.Kep., M.Kepen_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_ratna_Juli 2025en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record