Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka pada Mata Pelajaran Sejarah di SMAN Balung
Abstract
Pembelajaran berdiferensiasi ada 3 aspek yang bisa dibedakan
oleh guru agar peserta didik-peserta didiknya dapat mengerti bahan pelajaran yang
mereka pelajari, yaitu aspek konten yang mau diajarkan, aspek proses atau kegiatankegiatan bermakna yang akan dilakukan oleh peserta didik di kelas, dan aspek ketiga
adalah asesmen berupa pembuatan produk yang dilakukan di bagian akhir yang dapat
mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana implementasi
pembelajaran berdiferensiasi dalam kurikulum merdeka pada mata pelajaran sejarah
di SMAN Balung. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui implementasi
pembelajaran berdiferensiasi dalam kurikulum merdeka pada mata pelajaran sejarah
di SMAN Balung. Manfaat praktis penelitian ini untuk menambah wawasan keilmuan
dan pemahaman mengenai implementasi pembelajaran berdiferensiasi dalam
kurikulum merdeka pada mata pelajaran sejarah di SMAN Balung.
Hasil penelitian ini yaitu: implementasi pembelajaran berdiferensiasi dalam
kurikulum merdeka pada mata pelajaran sejarah di SMAN Balung dilakukan melalui
tahapan persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Tahap persiapan implementasi
pembelajaran berdiferensiasi dalam kurikulum merdeka dilakukan dengan membuat
modul ajar terlebih dahulu, membuat asesmen diagnostik, menyusun metode, media,
sumber belajar. Guru juga perlu mempersiapkan mental untuk dapat membimbing
pembelajaran di kelas dengan berbagai karakter peserta didik. Selanjutnya guru perlu
persiapan untuk dapat terus memotivasi anak dalam proses pembelajaran agar mereka
semangat dalam pembelajaran di kelas, aktif dalam pembelajaran dan membuat
pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan. Pada tahap persiapan
guru memiliki peran yang sangat penting diantaranya guru sebagai perancang
pembelajaran, guru sebagai fasilitator dan guru sebagai motivator. Tahap pelaksanaan
implementasi pembelajaran berdiferensiasi dalam kurikulum merdeka pada mata
pelajaran sejarah terlaksana dengan baik dengan 3 kegiatan yaitu kegiatan
pendahuluan dengan guru mengatur kondisi kelas supaya siap mengikuti
pembelajaran dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Kegiatan
inti yaitu guru melaksanakan asesmen diagnostik terlebih dahulu untuk
mengetahui kemampuan dasar peserta didik yang dapat dilakukan dengan asesmen
diagnostik kognitif dan non kognitif. Selanjutnya menganalisis kurikulum setelah
mendapatkan hasil dari asesmen diagnostik untuk merencanakan strategi
pembelajaran berdiferensiasi dari tahap awal hingga evaluasi. Adapun saran dari
penelitiam ini adalah: menyarankan kepada peneliti lain agar dapat lebih
meningkatkan kerjasama dengan informan penelitian untuk melakukan koordinasi
yang lebih baik sehingga dapat membantu kelancaran dalam penelitian. Selain itu,
peneliti juga menyarankan kepada guru untuk merancang pembelajaran, mampu
memanfaatkan dan membuat media pembelajaran untuk digunakan dalam kegiatan
proses belajar di kelas dengan kreatif. Guru harus memantau, mengevaluasi, dan
menyempurnakan strategi pembelajaran berdiferensiasi yang diterapkan untuk
mencapai hasil belajar yang optimal bagi peserta didik.