Show simple item record

dc.contributor.authorPUTRI, Reza Lailiyathul
dc.date.accessioned2025-07-31T06:15:42Z
dc.date.available2025-07-31T06:15:42Z
dc.date.issued2024-07-22
dc.identifier.nim202310101037en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/127625
dc.descriptionFinalisasi repositori tanggal 6 Agustus 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractMasa remaja yang memasuki masa transisi mengalami kerentanan masalah kesehatan mental. Masa transisi ini pergantian masa kanak-kanak menuju dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan dan tuntutan yang menyebabkan stres. Masa remaja sering diartikan masa konflik sebab remaja sulit mengendalikan dan mengatur emosinya. Perilaku self-harm terjadi pada remaja awal untuk mengurangi emosi negatif dan stress yang dialami. Perilaku mencari bantuan merupakan bentuk mekanisme koping adaptif dengan mengutarakan atau mengungkapkan masalah kepada orang lain. Perilaku self-harm merupakan bentuk mekanisme koping yang dengan sengaja menyakiti diri sendiri tanpa ada niat untuk bunuh diri ketika tidak mampu mengutarakan dan mencari bantuan kepada orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan perilaku mencari bantuan dengan perilaku self-harm pada remaja awal di wilayah pertanian Kabupaten Jember. Metode penelitian menggunakan penelitian uji korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini merupakan remaja awal yakni remaja yang berusia 12 – 15 tahun yang bersekolah di SMPN 1 Ambulu, SMPN 2 Ambulu, dan SMPN 3 Ambulu Kabupaten Jember. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah proportionate stratified random sampling dengan jumlah sampel 376 siswa. Pengumpulan data menggunakan kuesioner General Help-Seeking Behavior Quesioner (GHSQ) dan Deleverate Self-Harm Inventory (DHSI). Uji etik penelitian ini dilakukan di Fakultas Keperawatan Universitas Jember dengan No. 312/UN25.1.14/KEPK/2024. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar remaja awal memiliki perilaku mencari bantuan sedang dengan jumlah 212 remaja (56,4%) dan perilaku self-harm rendah 319 remaja (84,8%). Hasil analisis bivariat dengan Kendall’s tau C didapatkan bahwa terdapat hubungan perilaku mencari bantuan dengan perilaku self-harm pada remaja awal di wilayah pertanian Kabupaten Jember (p-value = 0,011; r = -0,061). Arah hubungan yang negatif menyatakan bahwa semakin tinggi perilaku mencari bantuan maka semakin rendah perilaku selfharm. Nilai koefisien korelasi hanya sebesar -0,061 ini menunjukkan bahwa hubungan variabel dinilai sangat lemah. Perilaku self-harm yang dilakukan remaja awal merupakan perilaku yang dilakukan remaja awal yang mengalami kesulitan untuk mengungkapkan emosinya pada orang lain. Dalam hal ini merupakan perilaku mencari bantuan, sehingga jika remaja tidak mampu menyalurkan emosinya dengan meminta bantuan kepada orang lain akan rentan melakukan perilaku self-harm. Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk dapat menyaluran emosi negatifnya dengan menerapkan perilaku mencari bantuan untuk mencegah terjadinya perilaku maladaptif seperti perilaku self-harm.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keperawatanen_US
dc.subjectPerilaku Self-Harmen_US
dc.subjectRemaja Awalen_US
dc.subjectKabupaten Jemberen_US
dc.titleHubungan Perilaku Mencari Bantuan dengan Perilaku Self-Harm pada Remaja Awal di Wilayah Pertanian Kabupaten Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiIlmu Keperawatanen_US
dc.identifier.pembimbing1Ns. Yeni Fitria, S.Kep., M.Kep.en_US
dc.identifier.pembimbing2Ns. Fitrio Deviantony, S.Kep., M.Kep.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_ratna_Juli 2025en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record