Pengaruh Simulasi Kegawatdaruratan Kasus Fraktur Terbuka Berbasis Augmented Reality pada Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Keperawatan
Abstract
Fraktur terbuka merupakan cedera dengan kondisi patahan tulang serta
adanya hematoma yang terpapar ke lingkungan luar yakni merusak jaringan lunak
dan kulit. Kasus fraktur terbuka memiliki penanganan yang kompleks dengan
melibatkan pengendalian perdarahan sehingga perlu dasar pengetahuan dan
pelatihan yang komperehensif. Pengetahuan berperan penting untuk
mempengaruhi sikap dan perilaku. Ketika pengetahuan meningkat, maka sikap
akan menjadi lebih positif, dan keterampilan dapat menunjukkan adanya
peningkatan pula. Peningkatan pengetahuan kegawatdaruratan dapat diaplikasikan
terhadap mahasiswa keperawatan di Universitas Jember untuk membuktikan
kompetensinya dalam melakukan pertolongan pertama fraktur terbuka.
Teknologi Augmented Reality (AR) merupakan teknologi baru yang
memungkinkan representasi tiga dimensi secara digital dan terintegrasi dengan
rangsangan lingkungan nyata. AR membantu menstimulasi kemampuan spasial
dalam proses kerja otak untuk memvisualisasikan bentuk. AR digunakan sebagai
media pembelajaran yang mampu menggambarkan struktur anatomi internal
sehingga dapat menggambarkan situasi klinis yang nyata untuk memusatkan
perhatian dalam prosedur yang sedang dilakukan. AR dapat menjadi solusi yang
inovatif dan memiliki potensi dalam membantu proses pembelajaran untuk
meningkatkan pengetahuan kegawatdaruratan kasus fraktur terbuka pada
mahasiswa keperawatan.
Penelitian dilakukan terhadap populasi mahasiswa keperawatan angkatan
2020 dengan menggunakan randomized pre test post test control group design
atau a pre test post test control group design melalui metode probability sampling
yakni cluster random sampling. Kuisioner penelitian memiliki jumlah soal
sebanyak 29 yang telah dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas (r = 0,807),
dengan indikator pertanyaan meliputi fraktur terbuka, perdarahan, penghentian
perdarahan, balut bidai, sindrom kompartemen, dan sikap pertolongan.
Penelitian menghasilkan data karakteristik dari 155 responden dengan
rentang usia 19 - 23 tahun dan didominasi oleh jenis kelamin perempuan sebanyak
135 orang. Hasil tingkat pengetahuan pada kelompok intervensi menunjukkan
persentase sebesar 76% pada tingkat pengetahuan baik dalam pre test
pengetahuan fraktur terbuka, dan meningkat pada post test menjadi 86%. Hasil
tingkat pengetahuan kelompok kontrol menunjukkan persentase sebesar 73% pada
tingkat pengetahuan baik dalam pre test pengetahuan fraktur terbuka, namun pada
menurun pada post test menjadi 72%. Analisis perbedaan menggunakan uji
Wilcoxon menunjukkan adanya perbedaan antara pre test dan post test pada
kelompok intervensi (p = 0,001), serta menunjukkan tidak adanya perbedaan
antara pre test dan post test pada kelompok kontrol (p = 0,313). Analisis
perbedaan post test kedua kelompok menggunakan uji Mann Whitney
menunjukkan adanya perbedaan (p = 0,005) dengan kelompok intervensi yang
lebih unggul mampu meningkatkan pengetahuan kegawatdaruratan fraktur
terbuka.
AR dinyatakan efektif terhadap pemahaman pembelajaran yang kompleks
dan abstrak AR yang dirangkai untuk membentuk simulasi kegawatdaruratan
fraktur terbuka ini memerlukan penelitian lebih lanjut dalam variabel sikap serta
keterampilan yang dipengaruhi oleh pengetahuan hasil dari perlakuan, serta
pengembangan yang lebih signifikan dalam bentuk AR ataupun diakukan
modifikasi menjadi Virtual Reality
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1647]