Eliminasi Harmonisa Arus Menggunakan Active Power Filter dengan Pq Theory dan Optimized Constructive Levenberg Marquardt Neural Network
Abstract
Beban non lonier adalah beban yang impedansinya dipengaruhi oleh
tegangan, dimana nilai impedansi berubah sesuai dengan perubahan tegangan
sehingga arus pada beban tersebut tidak berbanding lurus dengan tegangannya. Pada
perusahaan Bali Golf National Club terpasang peralatan listrik untuk menunjang
fasilitas pada tempat tersebut. Peralatan listrik tersebut merupakan beban-beban non
linier yang menyebabkan terjadinya distorsi pada gelombang arus. Hal tersebut juga
mengakibatkan gelombang menjadi tidak berbentuk gelombang sinusoidal atau biasa
disebut dengan harmonisa. Pada umumnya distorsi gelombang yang mengalir pada
sistem dinyatakan dalam Total Harmonic Distortion (THD). Tingginya kandungan
harmonisa yang diakibatkan oleh pemasangan beban non linier dapat menyebabkan
turunnya kualitas daya pada tempat tersebut.
Pada penelitian ini bertujuan untuk untuk mengeliminasi harmonisa yang
diakibatkan oleh beban non linier pada sistem kelistrikan di Bali National Golf Club
dengan menggunakan Active Power Filter (APF). Untuk mengoptimalkan kerja
APFdigunakan metode PQ Theory dengan Optimized Constructive Levenberg
Marquardt Neural Network (OCLMNN). Penelitian ini dilakukan pengujian
menggunakan simulasi pada Matlab dengan melakukan simulasi tanpa menggunakan
APF dan saat menggunakan APF. Pada saat penggunaan APF, pengujian akan
dilakukan menggunakan menggunakan kontrol utama yaitu OCLMNN dan
dibandingkan dengan kontrol lainnya yaitu Proposional Integral (PI) dam Levenberg
Marquardt Neural Network (LMNN). Kemudian dilakukan perbandingan diantara
ketiga kontrol tersebut untuk mengetahui efektifitas masing-masing kontrol yang
paling optimal membantu kerja APF.
Hasil penelitian menunjukkan simulasi tanpa menggunakan APF didapatkan
nilai THDi dengan nilai THDi pada fasa R sebesar 22,25%, THDi fasa S sebesar
24,40%, dan THDi fasa T sebesar 22,41%. Kemudian saat dilakukan pengujian
simulasi menggunakan APF didapatkan THDi pada kontrol PI yaitu sebesar 2,39%
pada fasa R, dengan membandingkan fasa yang sama, pada kontrol LMNN nilai
THDi sebesar 0,67%. Kemudian didapatkan THDi terkecil saat menggunakan
OCLMNN dengan besar THDi 0,34%. Diketahui bahwa penggunaan kontrol LMNN
dan OCLMNN secara signifikan mengurangi harmonisa dengan pembuktian
penurunan THDi dibandingkan dengan kontrol PI. Tetapi, kontroler OCLMNN
memberikan penurunan THDi terendah di antara ketiga kontrol tersebut,
menunjukkan tingkat efektivitas yang lebih tinggi dalam mengurangi harmonisa pada
sistem kelistrikan.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4336]