Pengaruh Penggunaan Fly Ash Kelas C terhadap Karakteristik Beton Normal dengan Campuran Serat Polipropilena dari Limbah Karung Plastik
Abstract
Beton serat merupakan material komposit yang terbuat dari semen hidrolis, air, agregat halus dan kasar, serta dispersi serat terputus-putus. Penambahan serat pada beton bermaksud untuk meningkatkan kekuatan tarik beton. Serat-serat yang terdistribusi merata akan membantu menahan retakan kecil yang terjadi sebelum retakan itu semakin membesar. Namun, penambahan serat ini mengakibatkan berkurangnya workability/kemudahan pengerjaan beton. Sedangkan karakteristik beton yang baik tidak hanya dilihat dari sifat mekanisnya saja, tetapi juga sifat beton segar. Salah satu material yang dapat meningkatkan workability beton segar adalah fly ash. Fly ash merupakan sisa hasil pembakaran serbuk batu bara dari tungku pembangkit tenaga uap yang terbawa gas buangan cerobong asap yang kemudian ditangkap sebelum terbawa keluar cerobong. Sifatnya yang pozolanik menjadikan fly ash dapat dijadikan sebagai subtitusi semen. Maka dari itu, pada penelitian ini fly ash digunakan sebagai subtitusi semen dengan kadar 0%, 25%, 50%, dan 75% dari berat semen. Beton serat dibuat dengan mutu rencana 25 MPa pada umur 28 hari. Adapun serat yang digunakan adalah serat polipropilena sebanyak 0,4% dari berat binder. Serat polipropilena yang digunakan memanfaatkan limbah karung plastik yang memiliki lebar 3 mm dan dipotong-potong sepanjang 3 cm. Karakteristik beton yang ditinjau adalah nilai slump, kuat tekan, kuat tarik belah, dan kuat lentur. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa fly ash dapat meningkatkan nilai slump beton serat. Nilai slump untuk variasi kadar fly ash sebagai subtitusi semen sebanyak 0%, 25%, 50%, 75% berturut-turut adalah 85 mm, 100 mm, 135 mm, dan 155 mm. Sedangkan perubahan nilai kuat tekan, kuat tarik belah, dan kuat lentur tidak konsisten terhadap penambahan kadar fly ash sebagai subtitusi semen. Sifat mekanis beton serat meningkat pada kadar 25% dan 50% dan menurun pada kadar 75%. Nilai kuat tekan tertinggi ada pada variasi FA 25% dengan peningkatan sebesar 8,94%. Nilai kuat tarik belah tertinggi ada pada variasi FA 50% dengan peningkatan sebesar 12,6%. Nilai kuat lentur tertinggi ada pada variasi FA 25% dan 50% dengan peningkatan sebesar 5,49%.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4336]