Show simple item record

dc.contributor.authorMAHARDIKA, Dian Farah Putri
dc.date.accessioned2025-07-30T07:16:16Z
dc.date.available2025-07-30T07:16:16Z
dc.date.issued2025-01-30
dc.identifier.nim210210101061en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/127595
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 5 Agustus 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractKurikulum Merdeka, yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, bertujuan untuk mendukung visi pendidikan Indonesia, yaitu menciptakan pelajar dengan karakter kuat yang menjunjung nilainilai Pancasila, dengan mengutamakan Profil Pelajar Pancasila yang terdiri dari enam dimensi, salah satunya adalah berpikir kritis. Berpikir kritis sangat penting dalam menghadapi kemajuan teknologi dan informasi, karena membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi informasi secara rasional. Kemampuan berpikir kritis dapat diukur melalui soal open ended, yang memberi peluang siswa untuk berpikir analitis dan kreatif. Proses berpikir siswa dalam menyelesaikan soal open ended berkaitan dengan teori asimilasi dan akomodasi, di mana asimilasi terjadi ketika siswa dapat mengintegrasikan pengetahuan yang sudah ada, dan akomodasi ketika siswa kesulitan memahami masalah baru. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir kritis siswa berdasarkan teori asimilasi akomodasi dalam menyelesaikan soal open ended materi aljabar. Jenis dan pendekatan penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pendeskripsian pada penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan gambaran mengenai proses berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal open ended materi aljabar yang didasarkan pada indikator berpikir kritis. Teknik pemilihan subjek dengan memberikan 2 soal tes open ended kepada siswa. Kemudian hasil tes dianalisis dengan menggunakan indikator berpikir kritis dan menentukan kategori kemampuan berpikir kritis siswa (kemampuan tinggi, sedang, dan rendah). Tiap kategori dipilih secara acak satu siswa yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk diwawancarai proses berpikir kritisnya. Kemudian diperoleh tiga subjek yang selanjutnya ketiga subjek ini masing-masing disebut S1, S2 dan S3. Berdasarkan ke enam indikator berpikir kritis menurut Facione, S1 lebih banyak mengandalkan pengetahuan yang sudah dimiliki (asimilasi) untuk menyelesaikan masalah, tetapi tetap bisa menyesuaikan pemahamannya (akomodasi) saat mengevaluasi dan menarik kesimpulan. S2 menunjukkan keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi, dengan kecenderungan menyesuaikan pemahaman saat menginterpretasi masalah serta menggunakan pengetahuan sebelumnya saat menghubungkan konsep. Hal ini menunjukkan bahwa S2 memiliki pemahaman yang berkembang dan kemampuan refleksi yang baik dalam mengatur diri sendiri. S3 lebih sering mengalami akomodasi, karena sering menghadapi situasi di mana pemahaman awalnya tidak cukup dan perlu disesuaikan. Meskipun mengalami kesulitan dalam perhitungan dan penarikan kesimpulan, S3 tetap berusaha mencari solusi, meskipun memerlukan waktu lebih lama.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuanen_US
dc.subjectTeori Asimilasien_US
dc.subjectSoal Open Endeden_US
dc.titleProses Berpikir Kritis Siswa Berdasarkan Teori Asimilasi Akomodasi dalam Menyelesaikan Soal Open Ended Materi Aljabaren_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Matematikaen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Dian Kurniati, S.Pd., M.Pd.en_US
dc.identifier.pembimbing2Ervin Oktavianingtyas, S.Pd., M.Pd.en_US
dc.identifier.validatorrevaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record