Show simple item record

dc.contributor.authorANGGRAENI, Dias Novita
dc.date.accessioned2025-07-28T04:11:23Z
dc.date.available2025-07-28T04:11:23Z
dc.date.issued2023-07-20
dc.identifier.nim191510101001en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/127537
dc.descriptionValidasi_firli_24_Juli_25 ::Finalisasi unggah file repositori tanggal 1 Agustus 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractTanaman cabai rawit (Capsicum frutescens) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang banyak diminati oleh masyarakat dikarenakan memiliki cita rasa pedas. Cita rasa yang pedas pada cabai diakibatkan dari kandungan capsaicin pada tanaman cabai. Cabai rawit memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan memiliki kandungan gizi yang cukup banyak. Produksi cabai rawit di Indonesia selama lima tahun terakhir (2017 – 2021) mengalami kenaikan setiap tahunnya, akan tetapi pada tahun 2021 terjadi penurunan produksi sebanyak 8,09%. Disaat produksi cabai rawit mengalami penurunan, disisi lain permintaan kebutuhan konsumsi pada tahun 2021 mengalami kenaikan sebesar 49,11 ribu ton (10,25%). Kenaikan permintaan kebutuhan cabai rawit diiringi dengan kenaikan harga cabai rawit yang ada di pasaran. Kenaikan harga cabai rawit disebabkan karena kurangnya produksi cabai rawit yang ada di pasaran sehingga menjadikan cabai rawit tersebut mengalami kelangkaan dan mengakibatkan harga jual mengalami kenaikan atau fluktuasi, sedangkaan kenaikan kebutuhan cabai rawit disebabkan karena pertumbuhan penduduk di Indonesia setiap tahunnya bertambah sehingga mempengaruhi permintaan kebutuhan cabai rawit di kalangan masyarakat. Penyebab penurunan produksi cabai rawit ini dapat diakibatkan dari beberapa faktor diantaranya yaitu serangan hama yang terjadi di lahan budidaya yang mengakibatkan gagal panen, penerapan teknik budidaya yang kurang tepat, serta juga dapat diakibatkan dari penyempitan luas lahan yang berimbas terhadap penurunan luas panen. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi cabai rawit dengan beberapa permasalahan tersebut yaitu dengan memperbaiki teknik budidaya tanaman cabai rawit, salah satunya dengan menerapkan teknik budidaya secara hidroponik. Upaya peningkatan produksi tanaman cabai rawit dengan sistem budidaya hidroponik akan lebih optimal apabila diiringi dengan pemeliharaan tanaman yang baik. Salah satunya yaitu pemangkasan. Pemangkasan bertujuan untuk merangsang pertumbuhan cabang lateral agar tanaman memiliki cabang – cabang baru dan segera menghasilkan bunga serta buah yang lebat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan konsentrasi AB-Mix dan waktu pemangkasan pucuk terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit pada sistem hidroponik dutch bucket. Penelitian ini dilaksanakan di Greenhouse Agrotechnopark Universitas Jember pada bulan Februari – Mei 2023. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial 3x3 dengan 3 ulangan. Faktor pertama konsentrasi AB-Mix dengan 3 taraf perlakuan yaitu 1500ppm (N1), 2000ppm (N2), dan 2500ppm (N3). Faktor kedua waktu pemangkasan pucuk dengan 3 taraf perlakuan yaitu 14hst (P1), 21hst (P2), 28hst (P3). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analysis of Variances (Anova) dan hasil data yang berbeda sangat nyata atau signifikan kemudian dilakukan uji lanjut menggunakan DMRT (Duncan Multiple Range Test) dengan taraf kepercayaan 95%. Variabel pengamatannya yaitu jumlah cabang, diameter batang, waktu awal berbunga, jumlah buah pertanaman, bobot buah pertanaman, panjang buah, diameter buah, dan fruitset. Hasil percobaan pada penelitian ini adanya interaksi yang berbeda sangat nyata pada variabel pengamatan jumlah buah pertanaman, bobot buah pertanaman, dan panjang buah. Faktor tunggal konsentrasi AB-Mix menunjukkan hasil berbeda sangat nyata pada variabel pengamatan jumlah cabang, diameter batang, jumlah buah pertanaman, bobot buah pertanaman, panjang buah, sedangkan pada faktor ini menunjukkan hasil yang berbeda nyata pada variabel pengamatan fruitset. Faktor tunggal waktu pemangkasan pucuk menunjukkan hasil berbeda sangat nyata pada variabel pengamatan jumlah cabang, waktu awal berbunga, jumlah buah pertanaman, bobot buah pertanaman, dan panjang buah.en_US
dc.description.sponsorshipDPU: Dr. Ir. Parawita Dewanti, MP.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectTanaman Cabai Rawiten_US
dc.subjectHidroponiken_US
dc.subjectPemangkasan Pucuken_US
dc.subjectNutrisi AB-Mixen_US
dc.titlePengaruh Konsetrasi AB-Mix dan Waktu Pemangkasan Pucuk terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens) pada Sistem Hidroponik Dutch Bucketen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiAgronomien_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Ir. Parawita Dewanti, MP.en_US
dc.identifier.validatorValidasi_firli_24_Juli_25en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record