Kinerja Anoda MFC Berbasis Alumunium yang Dilapisi Komposit TiO2-Grafit
Abstract
Krisis energi yang diakibatkan peningkatan penggunaan bahan bakar fosil
sebagai penyedia energi listrik menyebabkan bahan bakar fosil semakin menipis.
Bahan bakar fosil juga menyebabkan emisi dan polutan. Selain itu, konsumsi energi
listrik yang belum merata juga menjadi sorotan dibutuhkannya sumber energi listrik
yang ekonomis dan dapat digunakan oleh berbagai lapisan masyarakat. Oleh karena
itu dibutuhkannya sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan. Microbial
fuel cell (MFC) hadir sebagai sumber energi bioelektrik yang mengkonversi
langsung limbah menjadi energi listrik. Pada aplikasinya MFC masih memiliki
banyak kekurangan, diantarannya daya tahan elektroda, transfer elektron yang
masih rendah dan pertumbuhan mikroba yang tidak stabil. Berdasarkan hal tersebut,
maka MFC terus dikembangkan mulai dari desain, bahan elektroda dan membran,
serta substrat yang digunakan.
Pada penelitian ini, dilakukan pengembangan material anoda dengan
alumunium yang dilapisi komposit TiO2-Grafit. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui persentase grafit paling tepat pada komposit TiO2-Grafit yang
digunakan sebagai material pelapis anoda alumunium yang dapat menghasilkan
kinerja MFC paling optimum. Karakteristik fisis berupa nilai konduktivitas bahan
dan luas permukaan spesifik juga diteliti untuk mengetahui karakterisitk pada tiap
material anoda.
Penelitian MFC dilakukan menggunakan sistem single chamber dengan
posisi katoda dan anoda yang diletakkan secara vertikal pada suatu ruang yang
sama. Pengukuran kinerja MFC dilakukan dengan mengukur tegangan listrik (V)
dan arus listrik (I) pada mudwatt yang terhubung dengan MFC menggunakan
multimeter. Hasil pengukuran tegangan listrik (V) dan arus listrik (I) digunakan
untuk menentukan daya (P) dan kerapatan daya listrik (Pd). Pengukuran dilakukan
selama 15 hari untuk mengetahui masa kerja efektif MFC.
Penggunaan material anoda yang dilapisi komposit TiO2-Grafit dengan
variasi persentase massa grafit memiliki pengaruh terhadap kinerja MFC.
Persentase massa grafit yang tepat pada komposit TiO2-Grafit dapat meningkatkan
kinerja MFC. Masa kerja efektif MFC berdasarkan nyala lampu LED dalam
rangkaian terjadi ketika arus listrik keluarannya di atas 0,1 mA. Semua anoda yang
dilapisi komposit TiO2-Grafit dan grafit saja memiliki arus keluaran di atas 0,1 mA,
sehingga lampu indikator terus menyala selama 15 hari pengamatan. Sementara itu,
dua MFC lainnya yang menggunakan anoda hanya alumunium dan alumunium
berlapis TiO2 tidak dapat menyalakan lampu indikator pada rangkaian luar MFC.
Berdasarkan pengukuran konduktivitas anoda dengan metode four point
probe diperoleh bahwa nilai konduktivitas tertinggi dimiliki anoda alumunium yang
dilapisi grafit sebesar 180 S/m. Kemudian nilai konduktivitas pada alumunium yang
dilapisi komposit TiO2-Grafit tertinggi dihasilkan oleh komposit TiO2-Grafit(55%)
sebesar 76 S/m. Data BET memberikan informasi mengenai luas permukaan
spesifik, volume pori, dan ukuran pori. Luas permukaan spesifik dan volume pori
terbesar dimiliki oleh komposit TiO2-Grafit(55%) yaitu masing-masing sebesar
777,810 m2
/g dan 0,798 cc/g. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan hasil
kinerja MFC paling tinggi dihasilkan oleh MFC dengan menggunakan anoda
alumunium yang dilapisi komposit TiO2-Grafit(85%). Hal ini dikarenakan anoda
alumunium yang dilapisi komposit TiO2-Grafit(85%) dapat menghasilkan
kerapatan daya maksimum sebesar 320 mW/m2