Pengaruh Quick of Blood terhadap Kadar Neutrophil Lymphocyte Ratio pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisis di RSD dr. Soebandi Jember
Abstract
Penyakit ginjal kronis (PGK) adalah kondisi kerusakan parah pada ginjal yang
mengakibatkan terjadinya penurunan fungsi ginjal secara progresif yang telah berdampak
pada 843,6 juta populasi di seluruh dunia. Hemodialisis yang dilakukan pasien PGK
termasuk biaya kesehatan tertinggi, sehingga untuk memastikan pasien yang menerima
terapi mencapai terapi yang optimal hemodialisis harus mencapai adekuasi terapi.
Adekuasi dapat dicapai dengan meningkatkan nilai Quick of blood (Qb). Peningkatan Qb
ini diprediksi dapat menurunkan kadar inflamasi, yang diukur dari kadar Neutrophil
Lymphocyte Ratio (NLR) pada pasien melalui peningkatan pembuangan uremic toxin,
sebagai penyebab peningkatan inflamasi. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah terdapat pengaruh dari peningkatan Qb terhadap penurunan kadar
NLR pada pasien.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan studi
cross sectional yang mengobservasi data primer berupa Qb dan data sekunder nilai NLR.
Penelitian ini dilakukan pada Bulan September-Desember 2024 di Instalasi Hemodialisis
dan Laboratorium Patologi Klinik RSD dr. Soebandi Jember. Teknik pengumpulan
sampel dengan total sampling didapatkan 71 sampel dari 171 sampel yang memenuhi
kriteria inklusi. Data Qb dikumpulkan selama satu bulan dengan rincian 8 kali
pelaksanaan hemodialisis yang selanjutnya dirata-rata. Pengumpulan data NLR dilakukan
pada bulan selanjutnya setelah pencatatan Qb diakukan. Analisis data menggunakan uji
Kolmogorov Smirnov untuk menguji normalitas data. Lalu dilakukan uji korelasi Pearson
dan analisis regresi linear berganda untuk mengetahui hubungan dan pengaruh variabel
independen dan pengganggu terhadap variabel dependen.
Hasil uji korelasi spearman tidak didapatkan adanya hubungan yang bermakna
dengan korelasi lemah (r=-0,111) (p=0,180). Dari hasil penelitian didapatkan
karakteristik sampel didominasi usia 40-59 tahun (62%), berjenis kelamin perempuan
(64,8%), lama hemodialisis ≥12 bulan (78,9%), jenis akses vaskuler AV Shunt (80,3%).
Pengaruh variabel pengganggu tidak dapat dianalisis lebih lanjut karena hasil uji korelasi
yang menunjukkan tidak adanya hubungan antara variabel independen terhadap
dependen. Penelitian selanjutnya tetap perlu dilanjutkan untuk menganalisis faktor lain
yang dapat memengaruhi NLR.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1543]