Asesmen Kesiapan Modernisasi Daerah Irigasi di Daerah Irigasi Banyuputih Kab. Situbondo
Abstract
Daerah Irigasi Banyuputih di Kabupaten Situbondo adalah salah satu wilayah yang memiliki potensi besar dalam sektor pertanian. Namun di daerah irigasi ini masih mengalami beberapa kendala seperti kehilangan air, distribusi secara tidak merata. Modernisasi irigasi sangat diperlukan pada daerah yang memiliki potensi besar dalam sektor pertanian. Modernisasi irigasi dilakukan dengan meningkatkan keandalan penyediaan air, sarana dan prasarana, manajemen irigasi, lembaga pengelola, dan sumber daya manusia, yang kemudian dikenal dengan 5 pilar modernisasi irigasi. Metode yang digunkan ialah Indeks Kesiapan Modernisasi Irigasi berdasarkan 5 pilar yaitu ketersediaan air, prasarana fisik, sistem pengelola, institusi pengelola, sumber daya manusia serta memprioritaskan kriteria menggunakan metode AHP. Hasil penelitian yang dilakukan ialah menganalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi modernisasi sesuai dengan5 pilar modernisasi irigasi seperti ketersediaan air, prasara fisik/infrastruktur, institusi pengelola, sistem pengelola dan sumber daya manusia. Serta melakukan penilaian kesiapan
modernisasi Irigasi di D.I Banyuputih menggunakan metide IKMI dan AHP menyatakan bahwa modernisasi irigasi di D.I Banyuputih masih belum dapat dilakukan dikarenakan hasil dari perhitungan IKMI sebesar 65,32 yang mana berarti modernisasi diunda atau dilakukan secara bertahap dengan catatan melakukan perbaikan selama 1-2 tahun. Dan hasil dari perangkingan kriteria menggunakan metode AHP D.I Banyuputih yaitu keiteria prasarana/infrastruktur mendapatkan rangking tertinggi dengan nilai 53% dan dilanjutkan dengan kriteria SDM dengan nilai 25%, ketersediaan air sebesar 11%, sistem pengelola 7% dan
institusi pengelola 4%
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4324]