dc.description.abstract | Tanaman kailan (Brasicca oleracea) atau yang biasa disebut dengan brokoli
Cina atau kale Cina adalah sayuran daun yang banyak dikonsumsi oleh masyarat
Indonesia. Tanaman kailan berpotensi sebagai penyedia nutrisi dan gizi penting
yang dibutuhkan oleh manusia karena kaya akan mineral, vitamin B dan C, serat,
kalsium, zat besi, dan lain-lain, sehingga kandungan gizi di dalam tanaman kailan
baik bagi kesehatan dan bahkan mampu mencegah penyakit jantung, stroke,
alzheimer, serta anti kanker. Produksi tanaman kubis-kubisan termasuk kailan di
Indonesia, pada tahun 2021 sebesar 1.434.670 ton, pada tahun 2022 terjadi
peningkatan menjadi 1.503.798 ton, dan pada tahun 2023 mengalami penurunan
menjadi sebesar 1.399.005 ton.
Meningkatnya harga pupuk, kelangkaan pupuk, dan dampak negatif pupuk
kimia sintetik dalam jangka lama menjadi masalah dalam proses budidaya
tanaman. Penggunaan pupuk organik cair (POC) dapat menjadi sebuah alternatif
untuk mengatasi permasalahan terkait pertumbuhan dan hasil tanaman kailan.
Pemupukan menggunakan POC akan mengakibatkan tanaman dapat tumbuh
dengan optimal dan sehat, serta tidak memiliki dampak buruk bagi lingkungan.
Penambahan zat pengatur tumbuh pada tanaman kailan akan mengakibatkan
tanaman tumbuh dengan optimal, karena air kelapa mengandung zat pengatur
tumbuh berupa auksin, sitokinin, dan giberelin yang berfungsi untuk membantu
tanaman dalam proses pemanjangan sel dan pembelahan sel.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi POC limbah
ikan dan konsentrasi air kelapa terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kailan.
Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2024 – Juni 2024 di greenhouse
Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan rancangan
acak lengkap (4x4) dengan dua faktor dan dilakukan pengulangan sebanyak 3
kali. Faktor pertama konsentrasi POC limbah ikan yang terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu P0 (tanpa POC), P1 (POC 5 ml/liter air), P2 (POC 10 ml/liter air),
dan P3 (POC 15 ml/liter air). Faktor kedua konsentrasi air kelapa yang terdiri dari
4 tarah yaitu: K0 (tanpa air kelapa), K1 (Konsentrasi air kelapa 100 ml/liter air),
K2 (Konsentrasi air kelapa 200 ml/liter air), dan K3 (Konsentrasi air kelapa 300
ml/liter air). Parameter yang diukur yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun,
diameter batang, kandungan klorofil, berat segar, berat kering, laju pertumbuhan,
dan potensi hasil tanaman. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu
ANOVA (Analysis of Variance) dan dilanjutkan uji lanjut menggunakan DMRT
(Duncan’s Multiple Range Test) dengan taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan
hasil penelitian kombinasi POC limbah ikan 15 ml/liter air dan konsentrasi air
kelapa 300 ml/liter air memberikan pengaruh terhadap berat segar tanaman dan
potensi hasil tanaman. Perlakuan faktor tunggal POC limbah ikan 15 ml/liter air
memberikan hasil terbaik yang berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah
daun, luas daun, diameter batang, kandungan klorofil, berat segar, berat kering,
laju pertumbuhan, dan potensi hasil tanaman. Perlakuan faktor tunggal air kelapa
dengan konsentrasi air kelapa 300 ml/liter air memberikan hasil terbaik yang
berpengaruh terhadap tinggi tanaman, luas daun, diameter batang, kandungan
klorofil, berat segar, berat kering, laju pertumbuhan, dan potensi hasil tanaman. | en_US |