Kesiapan Guru dalam Penerapan Kurikulum Merdeka di TK Muslimat NU Sunan Giri Balung Kabupaten Jember
Abstract
Kurikulum Merdeka merupakan pembelajaran yang bersifat intrakulikuler,
serta memberikan kebebasan guru untuk memilih dan membuat perangkat ajar
yang sesuai dengan karakteristik dan minat siswa. Pada tahun ajaran 2022/2023
TK Muslimat NU Sunan Giri Balung telah menerapkan kurikulum Merdeka
Belajar. Pada observasi awal yang dilakukan oleh peneliti pada bulan Agustus
2022, peneliti melihat beberapa guru sudah siap serta mampu untuk menyiapkan
media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, serta
bagaimana konsep pembelajaran dari kurikulum Merdeka. Namun masih terdapat
juga guru yang kurang siap serta belum memahami bagaimana penerapan dari
kurikulum Merdeka. Penelitian ini ingin menggambarkan lebih dalam lagi
bagaimana kesiapan guru dalam penerapan kurikulum merdeka.
Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan, maka rumusan masalah
pada penelitian ini yaitu “Bagaimanakah kesiapan guru dalam penerapan
kurikulum merdeka di TK Muslimat NU Sunan Giri Balung Kabupaten Jember?”
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan kesiapan guru dalam
penerapan Kurikulum Merdeka di TK Muslimat NU Sunan Giri Balung
Kabupaten Jember. Penelitan ini menggunakan metode survey. Instrumen yang
digunakan yaitu angket yang berjumlah 15 soal yang diberikan kepada guru di TK
Muslimat NU Sunan Giri Balung, adapun dari 15 soal tersebut terdiri dari 4 aspek
yang dikembangkan menjadi satuan pertanyaan. Aspek yang dikembangkan
meliputi tanggung jawab mengembangkan kurikulum dan perangkat pembelajaran
yang sesuai dengan kaidah kurikulum Merdeka Belajar, fleksibilitas dalam
memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan capaian tumbuh kembang dan
karakteristik peserta didik, keterampilan dalam pembelajaran dan pelaksanaan
asesmen penilaian, mengkomunikasikan hasil belajar peserta didik dan melakukan
refleksi pembelajaran. Penjabaran dari 4 aspek tersebut yang berupa pertanyaan,
telah dituliskan dalam lembar kisi-kisi instrumen. Instrumen tersebut digunakan
sebagai alat pengumpulan data yang dihitung seberapa persenkah guru yang telah
sangat siap, siap, kurang siap, dan tidak siap pada setiap butir pertanyaan yang ada
dalam angket tersebut. Angket telah diuji kevalidannya oleh bantuan ahli, 15 soal
sudah dinyatakan valid, tetapi sebelumnya angket mendapati satu kali revisi oleh
ahli.
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sampling
jenuh, dikarenakan jumlah sampel yang sedikit hanya berjumlah 12 guru.
Penelitian ini dimulai pada bulan Mei hingga Juni tahun 2023, melalui penyebaran
angket yang hasil nya dianalisis menggunakan persentase. Hasil dari penelitian
ini, guru di TK Muslimat NU Sunan Giri Balung Kabupaten Jember telah siap
dalam menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar. Terlihat hasil angket yang telah
disebar menunjukkan bahwa secara umum guru sudah siap untuk
mengembangkan pembelajaran yang dapat membentuk kartakter profil pelajar
Pancasila. Akan tetapi terdapat hasil angket yang menunjukkan guru kurang siap
dalam mengubah kurikulum, menguasai konsep, mengubah fokus materi, dan
melakukan asesmen diagnostik. Maka dari itu saran dari peneliti lembaga sekolah
perlu melakukan kegiatan pendampingan, dimana guru yang sudah mengikuti
pelatihan dapat melatih serta mendampingi guru yang belum melakukan pelatihan
kurikulum merdeka. Hal tersebut dapat membantu beberapa guru untuk siap serta
menguasai konsep materi yang diajarkan, dan melakukan asesmen diagnostik
dengan baik.