Show simple item record

dc.contributor.authorAMELIA, Mirza Fauzia
dc.date.accessioned2025-07-15T07:05:51Z
dc.date.available2025-07-15T07:05:51Z
dc.date.issued2023-03-13
dc.identifier.nim182310101044en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/127356
dc.descriptionValidasi_firli_9_Juli_25en_US
dc.description.abstractPetani merupakan salah satu kelompok kerja yang berisiko mengalami diabetes melitus. Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor genetik, indeks massa tubuh, gaya hidup yang kurang baik seperti kebiasaan merokok, dan akibat dari paparan kontaminasi lingkungan seperti pestisida. Petani penderita DM tipe 2 yang memiliki kadar gula darah tidak stabil, dapat berisiko mengalami komplikasi diabetik, yaitu kaki diabetik. Kaki diabetik yang tidak ditangani atau dikelola dengan baik dapat berisiko mengalami ulkus kaki diabetik. Terjadinya ulkus kaki diabetik dapat disebabkan oleh gigitan binatang, cedera alat pertanian, dan aktivitas petani seperti pengolahan serta membajak tanah yang biasanya dilakukan tanpa menggunakan alas kaki. Sebagian besar petani penderita DM tipe 2 memiliki risiko ulkus kaki pada kategori sedang. Sehingga, untuk menurunkankan risiko tersebut diperlukan manajemen diabetes untuk mengendalikan kadar gula darah tetap stabil seperti praktik pemantauan glukosa darah mandiri (PGDM). Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis hubungan antara pemantauan glukosa darah mandiri dengan risiko ulkus kaki diabetik pada petani penderita diabetes melitus tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Panti Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik yang menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu pemantauan glukosa darah mandiri dan variabel dependen yaitu risiko ulkus kaki diabetik. Sampel dalam penelitian ini menggunakan 84 sampel yang merupakan petani penderita DM tipe 2. Penelitian ini menggunakan teknik sampling yaitu cluster random sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner pemantauan glukosa darah mandiri yaitu sub indikator Self-Monitoring of Blood Glucose Questionaire (SMBG-Q), yaitu indikator selfmonitoring of blood glucose dan kuesioner risiko ulkus kaki diabetik, yaitu Inlow’s 60-second Diabetic Foot Screen. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik Somers’d. Hasil penelitian ini menunjukkan PGDM pada petani penderita DM tipe 2 berada pada kategori sedang sebanyak 76 orang (90,5%). Sedangkan, risiko UKD yang dialami petani penderita DM tipe 2 berada pada kategori sedang sebanyak 49 orang (58,3%). Hasil analisis data dengan menggunakan uji statistik Somers‟d, diperoleh nilai p value sebesar 0,015 yang menunjukkan terdapat hubungan pemantauan glukosa darah mandiri dengan risiko ulkus kaki diabetik. Kekuatan hubungan sedang dengan nilai r = -0,520 dan memiliki hubungan negatif. Pemantauan glukosa darah mandiri yang dimiliki petani penderita DM tipe 2 mempengaruhi tinggi atau rendahnya risiko UKD. Risiko UKD dapat terjadi apabila kadar gula dalam darah tidak stabil. Salah satu manajemen diabetes yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi diabetes serta mengontrol kadar gula darah adalah pemantauan glukosa darah mandiri. Pemantauan glukosa darah mandiri memiliki fungsi untuk mengontrol kadar gula darah pada petani penderita DM tipe 2 pada tingkat normal dan mencegah terjadinya hiperglikemia. Sehingga, risiko ulkus kaki diabetik dapat berkurang karena pelaksanaan pemantauan glukosa darah mandiri. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara pemantauan glukosa darah mandiri dengan risiko ulkus kaki diabetik pada petani penderita DM tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Panti Kabupaten Jember. Hal ini berarti semakin tinggi pemantauan glukosa darah mandiri, maka semakin rendah risiko ulkus kaki. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi profesi keperawatan dalam memberikan edukasi pencegahan ulkus kaki diabetik seperti menjelaskan faktor risiko luka pada kaki, cara pemeriksaan dan perawatan kaki serta edukasi mengenai pentingnya pengelolaan diabetes dan cara pelaksanaan pemantauan glukosa darah secara mandiri pada petani penderita diabetes melitus tipe 2.en_US
dc.description.sponsorshipNs. Jon Hafan Sutawardana, M.Kep., Sp.Kep.MB. Dr. Rondhianto, S.Kep., Ns., M.Kep.en_US
dc.publisherFakultas Keperawatanen_US
dc.subjectSelf-Monitoring of Blood Glucose (SMBG)en_US
dc.subjectDiabetic Foot Ulcers (DFU)en_US
dc.subjectDiabetes Mellitusen_US
dc.subjectPetanien_US
dc.titleHubungan Pemantauan Glukosa Darah Mandiri (PGDM) dengan Risiko Ulkus Kaki Diabetik pada Petani Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Panti Kabupaten Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiKeperawatanen_US
dc.identifier.pembimbing1Ns. Jon Hafan Sutawardana, M.Kep., Sp.Kep.MBen_US
dc.identifier.pembimbing2Dr. Rondhianto, S.Kep., Ns., M.Kep.en_US
dc.identifier.validatorValidasi_firli_9_Juli_25en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2025_07_tanggal 15en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record