Hubungan Beban Keluarga dengan Praktik Perawatan Diri Klien Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Bangsalsari Kabupaten Jember
Abstract
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah abnormal yang menjadi
pemicu utama munculnya penyakit kardiovaskular. Peningkatan tekanan darah
memiliki dampak pada sirkulasi darah ke berbagai jaringan tubuh sehingga
menyebabkan risiko kerusakan organ. Hipertensi tidak hanya berdampak pada
kondisi fisik klien, tetapi juga memberikan beban fisik, psikologis dan sosial
kepada keluarga yang bertanggung jawab dalam mendukung perawatan seharihari. Beban keluarga dapat memengaruhi kemampuan mereka dalam memberikan
dukungan yang optimal bagi klien untuk menjalankan perawatan diri, termasuk
mengatur pola makan, rutin memeriksa tekanan darah, dan mematuhi pengobatan.
Sebaliknya, beban yang lebih ringan memungkinkan keluarga lebih fokus dalam
memberikan perhatian dan dukungan, sehingga dapat meningkatkan praktik
perawatan diri klien hipertensi dan mencegah komplikasi yang lebih serius.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan beban keluarga
dengan praktik perawatan diri klien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas
Bangsalsari Kabupaten Jember. Desain penelitian yang digunakan yaitu
crosssectional. Dalam penelitian ini menggunakan pengukuran yaitu beban
keluarga yang diukur menggunakan, perawatan diri menggunakan kuesioner
kepatuhan diet. Sampel penelitian berjumlah 191 klien hipertensi wilayah kerja
Puskesmas Bangsalsari Kabupaten Jember. Teknik penelitian dengan
menggunakan probability sampling yaitu stratified random sampling. Analisis
penelitian ini menggunakan uji Spearman-rho.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik klien hipertensi di
wilayah kerja Puskesmas Bangsalsari mencakup rata-rata usia responden 54
tahun, dengan mayoritas responden perempuan sebanyak 156 klien (81,7%).
Sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan yang rendah, yaitu tidak
bersekolah sebanyak 82 orang (42,9%), dan pekerjaan mereka didominasi oleh sektor pertanian (buruh tani, petani, pekebun) sebanyak 85 orang (44,5%). Di sisi
lain, karakteristik keluarga klien hipertensi menunjukkan rata-rata usia responden
48 tahun, dengan mayoritas responden laki-laki sebanyak 104 klien (81,7%).
Pendidikan responden paling banyak tamat SD sebanyak 67 orang (35,1%), dan
pekerjaan keluarga klien juga didominasi oleh sektor pertanian, sebanyak 97
orang (50,8%). Tekanan darah sistolik dan diastolik klien hipertensi di wilayah
kerja Puskesmas Bangsalsari teridentifikasi mayoritas berada pada derajat II
(≥160 mmHg) sebanyak 81 responden (42,4%) dan derajat II (≥100 mmHg)
sebanyak 64 responden (33,5%). Hasil penelitian menggunakan uji spearman rho
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara beban keluarga
dengan praktik peawatan diri klien hipertensi hipertensi di wilayah kerja
Puskesmas Bangsalsari, Kabupaten Jember (r = -0,186 ; p-value = 0,010). Nilai
koefisien korelasi sebesar -0,186 menunjukkan adanya hubungan negatif yang
sangat lemah antara kedua variabel dan secara klinis terdapat perbedaan yang
bermakna.
Berdasarkan hasil pemaparan terdapat hubungan yang signifikan antara
beban keluarga dengan praktik peawatan diri klien hipertensi hipertensi di wilayah
kerja Puskesmas Bangsalsari, Kabupaten Jember. Terdapat adanya hubungan
negatif antara beban keluarga dan perawatan diri, yang berarti semakin tinggi
beban keluarga, semakin rendah praktik perawatan diri klien hipertensi. Penelitian
ini mengharapkan agar beban keluarga klien hipertensi dapat dikelola dengan baik
melalui dukungan sosial yang memadai, sehingga praktik perawatan diri klien
dapat ditingkatkan secara efektif.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1632]