Alternatif Perencanaan Perkuatan Lereng (Studi Kasus Bencana Longsor Desa Jugo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri)
Abstract
Desa Jugo, yang dikenal sebagai Desa Wisata Besuki, terletak di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Di balik keindahan alamnya, desa ini menghadapi berbagai ancaman bencana. Pada tahun 2022, Kabupaten Kediri memiliki indeks risiko bencana sebesar 118,53, dengan indeks risiko tanah longsor berada di peringkat ke-275 secara nasional. Salah satu kejadian longsor di Desa Jugo terjadi pada 3 Maret 2024 sekitar pukul 17.30 WIB, yang disebabkan oleh hujan deras. Peristiwa ini mengakibatkan material longsor menutup jalan utama yang menghubungkan Kota Kediri dengan Wisata Besuki serta merusak sebuah rumah
warga. Untuk mencegah longsor lanjutan, dilakukan penyelidikan tanah pada lereng yang belum terdampak. Penyelidikan tersebut mencakup pengukuran geometri lereng, pengambilan sampel tanah untuk diuji di laboratorium dan analisa stabilitas
lereng eksisting. Data geometri lereng meliputi ketinggian dan sudut kemiringan, sedangkan sampel tanah diuji untuk menentukan parameter yang terkait dengan ukuran, bentuk, dan warna tanah. Pengujian sifat mekanis tanah bertujuan untuk
mengetahui parameter tanah setelah diberikan beban atau tekanan. Setelah data stratigrafi tanah pada masing-masing segmen diperoleh, analisis dilakukan menggunakan metode Bishop dengan bantuan program slope/W. Hasil analisis
menunjukkan bahwa kondisi eksisting segmen A dan segmen B berpotensi longsor pada saat tanah jenuh penuh, dengan nilai faktor keamanan masing-masing 0,905 dan 0,970. Nilai ini berada di bawah ambang batas aman. Sebagai langkah mitigasi,
alternatif perkuatan yang dipilih adalah Mechanically Stabilized Earth Wall (MSE Wall) dan soil nailing. Kedua metode ini dinilai sederhana dan cocok untuk diterapkan di lokasi tersebut. Analisis menunjukkan bahwa baik MSE Wall maupun
soil nailing mampu meningkatkan nilai faktor keamanan global lereng. Hasil evaluasi terhadap kedua alternatif perkuatan untuk restorasi lereng menunjukkan bahwa Mechanically Stabilized Earth Wall (MSE Wall) lebih optimal berdasarkan faktor keamanannya, karena nilainya mendekati ketentuan dalam SNI 8460:2017.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4299]