Optimalisasi Ekspor Beras Kamboja ke Tiongkok melalui Pemberlakuan Cambodia-China Free Trade Agreement (CCFTA)
Abstract
Kamboja merupakan salah satu negara ASEAN yang pada tahun 2021 berhasil menunjukkan angka produksi berasnya hampir melampaui dua kali lipat kebutuhan domestik dengan tidak melakukan impor. Meskipun, hal tersebut melalui ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA) dapat meningkatkan ekspor beras Kamboja ke pasar Tiongkok, nilai pangsa pasar atau kekuatan pasar beras Kamboja di pasar Tiongkok hingga tahun 2021 jauh lebih rendah dibandingkan negara produsen ASEAN yang lain. Produksi beras Kamboja yang terus meningkat dan ekspor beras yang belum maksimal, membuat stok akhir beras yang dimiliki Kamboja pun kian meningkat. Kondisi beras yang tidak dapat disimpan dengan lama berpotensi menimbulkan kerugian bagi Kamboja. Hal ini, mendesak Kamboja untuk memaksimalkan ekspor berasnya ke Tiongkok sebagai negara yang memiliki daya konsumen yang tinggi. Sehingga penelitian ini berfokus bagaimana upaya yang dilakukan Kamboja dalam menangani surplus beras yang terjadi dengan memaksimalkan ekspornya ke Tiongkok menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan seperti pemanfaatan pemberlakuan dari perdagangan bebas antar Kamboja-Tiongkok yaitu Cambodia-China Free Trade Agreement (CCFTA).